Dubes Rusia untuk Sudan Ditemukan Tewas di Kolam Renang

Inilahjambi – Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, dilaporkan meninggal dunia di Khartoum. Kabar ini dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu malam.

Seperti dikutip dari Russia Today dalam liputan6.com pada Kamis 24 Agustus 2017, menurut sekretaris pers misi Rusia di Sudan, Sergey Konyashin, sejumlah staf kedutaan menemukan Shirinsky yang sudah dalam kondisi tak bernyawa di kediamannya pada Rabu pukul 18.00 waktu setempat.

Sementara itu AFP yang mengutip otoritas setempat melaporkan bahwa tubuh kaku Konyashin ditemukan di kolam renang di kediamannya.

Menurut Konyashin, diplomat berusia 62 tahun tersebut memiliki gejala yang konsisten dengan serangan jantung. “Dokter segera dipanggil ke kediamannya, tapi tidak dapat menyelamatkan hidupnya”.

Jasad Shirinsky telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Khartoum. Dan prosedur pun tengah dibereskan untuk memulangkannya ke negara asalnya.

Kementerian Luar Negeri Sudan telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.

“Kami turut berduka atas kepergian Duta Besar Mirgayas Shirinsky yang selama ini dengan tulus dan bersahabat telah mengembangkan hubungan istimewa antara kedua negara dan rakyat di berbagai bidang,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Sudan.

Shirinsky bergabung dengan korps diplomatik pada 1977. Shirinsky pernah menjalankan misi di Yaman, Arab Saudi, Rwanda, hingga akhirnya pada Desember 2013 ia diutus menempati pos di Sudan.

Sebagai diplomat, Shirinsky diketahui fasih berbahasa Arab dan Inggris. Kematiannya terjadi di tengah persiapan kunjungan Presiden Omar Hassan al-Bashir ke Rusia.

Para Dubes Rusia yang Meninggal Saat Bertugas

Shirinsky bukanlah diplomat Rusia pertama yang meninggal saat bertugas. Nyaris enam bulan lalu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly I. Churkin dilaporkan berpulang pada usia 64 tahun.

Dilansir The New York Times seperti dalam liputan6.com, pemerintah Rusia tidak mengungkap penyebab kematian Churkin. Negeri Beruang Merah hanya menggambarkan sosoknya sebagai “seorang diplomat yang luar biasa”.

Kabar duka juga menghantam Moskow pada Januari lalu setelah Duta Besar Rusia untuk India Alexander Kadakin tutup usia. Kadakin meninggal pada usia 68 tahun karena sakit.

Adapun tragedi yang mungkin tidak akan pernah dilupakan dalam sejarah diplomatik Rusia adalah penembakan Duta Besar Andrey G. Karlov (62) pada Desember 2016. Ia adalah Dubes Rusia untuk Turki.

Peristiwa penembakan Karlov terjadi saat sang diplomat tengah menghadiri sebuah pameran seni di Ankara. Pelakunya adalah seorang perwira polisi Turki.

Sebelum memuntahkan timah panas, pelaku sempat meneriakkan, “Don’t Forget Aleppo, Don’t Forget Syria!”. Aksinya diduga kuat tak lepas dari keterlibatan Rusia dalam perang saudara Suriah. Moskow merupakan sekutu utama rezim Bashar al-Assad.

 

 

(Sumber: liputan6.com)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN