Lampung Jadi Tempat Persebaran Gerakan ISIS

Inilahjambi, MAKASAR – Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan meyakini Provinsi Lampung dan empat daerah lainnya di Indonesia, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Jawa Timur menjadi tempat persebaran gerakan Negara Islam Irak dan Suriah.

Keberadaan jaringan ISIS di daerah-daerah tersebut diyakini Polri berdasarkan analisa pihak intelijen atas sepak terjang teroris Poso yang dipimpin Santoso Abu Wardah di Sulawesi Tengah.

Mereka diyakini sebagai anggota jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Santoso, yang merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), diduga menerima kucuran dana maupun bentuk bantuan lainnya dari kelompok teror dunia tersebut.

“Kelompok Santoso itu masuk jaringan ISIS. Lihat saja, perlengkapan kelompok teror di Poso itu sampai memiliki senjata antitank,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Makassar, Rabu, 25 November dikutip dari Tempo.

Karena itu pula, pihaknya meyakini Sulawesi Tengah adalah salah satu basis simpatisan ISIS.

Guna memerangi aksi kelompok Santoso, Anton mengatakan telah melakukan pengejaran melalui operasi Camar Maleo IV di Poso. Hingga saat ini, operasi tersebut masih berjalan.

“Sekarang kan masih operasi,” ucap Anton.

Target utama dalam program Polri, kata Anton, ialah penangkapan Santoso yang merupakan gembong teroris di Indonesia. Kepolisian menduga Santoso masih bersembunyi di dalam hutan bersama puluhan pengikutnya.

“Tidak mudah untuk menembus sarang teroris itu. Tapi, kami terus berusaha,” tutur Anton.

Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan hal serupa bahwa pihaknya terus mengejar Santoso, yang belakangan dikabarkan menebar ancaman teror.

Melalui sebuah video berdurasi 9 menit, pemimpin MIT itu mengancam akan meledakkan kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tak hanya itu, dalam video tersebut, Santoso berencana meledakkan Istana Merdeka.

Dalam video yang terdapat di jejaring sosial Facebook, pria yang mengaku sebagai Santoso berupaya mengajak masyarakat untuk mendukung dan bergabung dengan Daulah Islamiyah.

Video yang sempat dibagikan hingga 97 kali oleh netizen dan diunggah oleh akun Facebook bernama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo tersebut akhirnya diblokir pemerintah.

 

 
(Olivia Admira)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN