Video: Aktivis Jambi ini Dituding Minta Duit ke Kontraktor Gedung Bazda, Tak Diberi Malah Unjuk Rasa
Inilahjambi, JAMBI – Aksi unjuk rasa aktivis Angkatan Muda Thareqad Islam (AMTI) Provinsi Jambi, Tajri Danur, pada Senin 25 April 2016 lalu diwarnai insiden. Saat Tajri alias Memed beraksi di depan kantor Kejati Jambi, tiba-tiba dua orang bertubuh besar datang menghalang-halangi aksi Memed.
Mereka meminta Memed menghentikan aksinya. Bukan hanya itu, mereka juga merusak properti unjuk rasa Memed.
Dalam video insiden di depan Kejati yang diunggah akun Jurnal Opini ke Youtube, pada Kamis, terdengar percakapan dengan nada tinggi antara Memed dengan dua orang, yang mengaku sebagai keluarga Endi (?) pengusaha/pemilik PT Belimbing Sriwijaya.
Dua orang itu menuding Memed gagal meminta sejumlah uang ke Endi. Karena tidak diberi uang, makanya Memed unjuk rasa.
Dalam unjuk rasa itu Tajri alias Memed menuding telah terjadi pemborosan anggaran negara dalam pembangunan gedung Bazda Provinsi Jambi yang pembangunan awal dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya senilai Rp20 miliar.
Berita terkait:
- Leher Memed Juga ‘Dipiting’ Orang Tak Dikenal
- Memed Laporkan ‘Orang Suruhan Perusahaan’ dengan Pasal Berlapis
Berikut suara-suara dalam video berdurasi 2.24 menit tersebut.
(Suara Orang Bertubuh Besar) : Ai pi*at kau, ku selesaikan kau. Kau tau siapo aku kan
(Suara Tajri Danur): Kagek dulu bang, aku sudah ngomong dengan Endi..
(Suara Orang Bertubuh Besar); Dak ado tu, selesaikan ni…Orang galo lah selesai. kau minta duit ke Endi dak dapat-dapat marah kau yo…(menit 0.30). Kurang ajar, minta duit dak dapat ngamuk-ngamuk (menit ke 1.35)..
Sebelumnya, Tajri Danur telah melaporkan dua orang dalam video insiden penghalangan dan perusakan properti itu ke Polresta Jambi.
Belum ada klarifikasi dari Tajri Danur atas tudingan dua orang tersebut. Sementara ini video insiden itu juga disebar oleh akun Tajri Danur di media sosial.
Lihat juga:
- Begini Sepak Terjang PT Belimbing Sriwijaya yang Bangun Gedung Bazda Rp20 M Selama 2 Tahun
- Wah, Pendemo Gedung Bazda Ini Diancam, Disobek-Sobek dan Diobrak-Abrik Orang Tak Dikenal
(Nurul Fahmy)