Banyak Kader Membelot, PDIP: Faktanya Kami Selalu Menang Pilpres dan Pileg
Banyak Kader Membelot, PDIP: Faktanya Kami Selalu Menang Pilpres dan Pileg
Inilah Jambi — Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono enggan banyak berkomentar soal dugaan sejumlah kader dan simpatisan lawas PDIP Surabaya yang membelot pada Pilkada Surabaya.
Mereka kini diduga mendukung calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
“Enggak ada komentar saya,” kata Awi, sapaan akrabnya saat saat dikonfirmasi, Senin (9/11).
Menurutnya, di setiap momen pemilu gerakan-gerakan yang berbeda semacam itu adalah hal yang lumrah di Surabaya. Meski begitu, kata Awi, faktanya suara PDIP selalu menang di Kota Pahlawan.
“Fakta, tiga kali kami menang Pilkada Surabaya. Kami juga menang di Pemilu 2014 dan 2019. Fakta, rakyat Surabaya mempercayai PDI Perjuangan,” ucapnya.
Awi mengatakan ia dan jajaran DPC PDIP Surabaya lebih memilih fokus melakukan gerak dan kerja pemenangan pasangan calon yang resmi diusung oleh partainya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji.
Baca juga:
- Massa PDIP Bergolak Dampak Rekom Partai ke Cakada Non Kader
- Ratu, Edi Purwanto dan Kultur PDIP
- Ketum PDIP Sebut Banyak Milenial Kurang Gizi Karena Dikasih Makan Mie Eceran
- Safrial Masih Optimis, Klaim PDIP Sudah ke Ratu Diduga “Bodong”
Seluruh kader-kader PDIP Surabaya, juga dipastikan akan terus bekerja keras menggalang dukungan suara di masyarakat bagi pasangan Eri-Armuji.
Ia yakin PDIP dan calon yang diusungnya akan memenangkan Pilkada Surabaya 9 Desember 2020 mendatang. Hal itu sebagaimana klaim survei keunggulan pihaknya.
“Kemarin Sekjen DPP PDI Perjuangan, Pak Hasto Kristiyanto, menyebut Eri-Armuji unggul 10,2 persen. Kami bergerak memastikan setiap suara masyarakat berujung kehadiran di TPS,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah ratusan orang yang mengaku dirinya simpatisan PDI Perjuangan mendeklarasikan dukungannya untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Mereka mengatasnamakan dirinya sebagai ‘Banteng Ketaton’.
Dukungan mereka ini berseberangan dengan keputusan resmi PDIP, yang lebih memilih mengusung pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji. Mereka mengaku kecewa dengan pilihan partainya tersebut pada Pilkada 2020.
“Kami memilih menolak mendukung Eri Armuji pada saat ini. Sebaliknya, kami mengalihkan suara untuk memenangkan Machfud-Mujiaman walaupun kawan dan rekan kami memilih jalan yang lain [mendukung Eri-Armuji],” kata Ketua Deklarasi Banteng Ketaton, Andreas Widodo, Minggu (8/11).