Bukan Cuma Jambi, Ini Daerah yang Orang PLN-nya Akan Ditembak Aparat Karena Pemadaman Bergilir
Bukan Cuma Jambi, Ini Daerah yang Orang PLN-nya Akan Ditembak Aparat Karena Pemadaman Bergilir
Inilah Jambi – Meme anggota Brimob bersenjata laras panjang sedang mengintai orang Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi hiburan di tengah kekesalan masyarakat karena sering padamnya listrik di daerah mereka.
Tidak diketahui siapa yang menciptakan meme tersebut pertama kali. Namun meme yang berisi dialog kocak itu menyebar cepat bersama meme-meme lainnya tentang PLN di dunia maya.
Jika meme di Jambi menggunakan bahasa Jambi, maka bisa jadi meme itu akan mengunakan bahasa-bahasa daerah lain di Sumatera yang wilayahnya kini sedang dilanda krisis listrik, dan mendapat pemadaman bergilir, laiknya makan obat, 3x sehari, sebab krisis listrik ternyata bukan hanya terjadi di Jambi, sejumlah wilayah lain di Pulau Sumatera juga mengalami kekurangan pasokan listrik.
Baca juga:
- Listrik Sering Hidup Mati, Ini Kata PLN Cabang Jambi
- Listrik Sering Padam, Tagihan Rekening Yeyen Justru Naik, Warga: PLN Macam Perampok Saja
- Puluhan Tahun 300 Keluarga di Sungai Landai Mestong Kabupaten Muarojambi, Hidup Tanpa Listrik
Dan, jika meme itu dibikin situasional kondisional, maka banyaklah versinya yang bertebaran sesuai wilayah masing-masing warga yang kesal akibat pemadaman listrik.
Wilayah itu tersebar di Sumatera bagian tengah dan selatan, sebutlah misalnya, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, banyak sekali.
Tak percaya, ni kata Pak Budi Pangestu, General Manager PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu, Sumatera bagian selatan kekurangan daya 198 megawatt, sedangkan Sumatera bagian tengah kurangnya 138 megawatt
Anehnya, meski kurang banyak, namun Pak Budi ini menolak menyatakan daerah-daerah tersebut sedang dalam krisis listrik.
Menurut Pak Budi, krisis listrik terjadi apabila tidak ada pembangkit. Sementara yang terjadi adalah pembangkit listrik ada, namun tidak bisa berfungsi maksimal.
Sebabnya, Pak?
Ke para wartawan, Kamis 5 November 2015, Pak Budi ini bilang, kondisi itu terjadi karena kemarau panjang dan kabut asap.
Musim kemarau membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tidak berfungsi maksimal karena kekuarangan air, sedangkan kabut asap membuat Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tidak bekerja maksimal karena partikel asap membuat mesin kotor.
(Aduh, asap lagi, asap lagi, gara-gara asap. Pak Brimob, jangan orang PLN yang ditembak, tuh pembakar hutan saja yang digranat…)
(Olivia Admira/Nurul Fahmy)