Jalan Rusak di Kasang Pudak, Warga Minta PT Bunian Bertanggungjawab
Aktivitas warga memperbaiki jalan/Foto dan Teks Didi Hariadi

Jalan Rusak di Kasang Pudak, Warga Minta PT Bunian Bertanggungjawab
- Bayi Tiga Hari Ditanam Hidup-Hidup dalam Kebun di Kasang Pudak
- Jalan Rusak di Kasang Pudak, Warga Minta PT Bunian Bertanggungjawab
- Tegur Pemotor Berknalpot Resing, Warga Kasang Pudak ini Malah Kena Tikam…Aih!
- Tepergok Sebarkan Ajaran Saksi Yehuwa di Kasangpudak, Dua WNA Kabur….
Inilah Jambi – Warga lorong Tembok Cina RT 4 Desa Kasang Pudak, Kabupaten Muarojambi, menuntut PT Bunian memperbaiki kerusakan jalan di daerah tersebut akibat pembuatan saluran pembuangan air yang dilakukan perusahaan kayu moulding itu.
Puluhan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, agama dan pemuda mendatangi lokasi kerja PT Bunian Kencana sekitar pukul 8 pagi, pada Senin 29 Oktober 2018.
Warga menuding sejak berdiri perusahaan it’s terksan kurang perhatian, khususnya terhadap infrastruktur jalan maupun kesehatan warg
Ketua RT 04 Lorong Tembok Cina Simpang Tanjung Nangko, Desa Kasang Pudak, Rudi Supriyanto, mengatakan, selayaknya perusahaan harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
“Peristiwa pembuatan saluran air dengan merusak badan jalan menjadi klimak kemarahan warga. Saluran air (gorong-gorong) hendaknya jangan dikerjakan asal jadi. Yang mengakibatkan akses jalan warga menjadi terganggu karena di saat hujan, galian menjadi becek dan berlumpur sehingga sulit di lintasi warga,” katanya.
Selain itu, kata Rudi, perusahaan juga tidak memiliki pembuangan limbah serta pembakaran kayu sisa. Karena hasil pembakaran menimbulkan asap tebal.
Dipaparkan Rudi, sebagai industri kayu (moulding) seharusnya perusahaan dilengkapi fasilitas blower atau alat penghisap serbuk kayu, sehingga serbuk kayu tidak berterbangan hingga menggagu penglihatan dan pernafasan warga sat melintas.
“Kami minta peusahaan peka terhadap lingkungan, jangan terkesan semena-mena. Selama ini kami diam, tapi semakin dibiarkan kepekaan pihak perusahaan tidak ada..” tegas Rudi.
Pasca kedatangan warga pihak perusahaan langsung menurunkan alat untuk perbaikan.
(Didi Hariadi)