Lepaskan Peserta Kafillah MTQ Tingkat Provinsi, Fadhil: Kalau Ikhtiar Sungguh-sungguh dan Diiringi Doa Keberhasilan Akan Kita Raih
BATANG HARI, Inilahjambi.com — Bupati Muhammad Fadhil Arief lepaskan peserta Kafilah Kabupaten Batang Hari pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 52 tingkat Provinsi Jambi Menuju Kabupaten Sarolangun Tahun 2023.
Pelepasan itu berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati dengan dihadiri langsung oleh Asisten Setda, Forkopinda, kakanmenag Batang Hari, Kepala OPD serta peserta Kafilah.
Pada pelepasan itu disampaikan oleh Asisten I, Rifai dalam sambutannya selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kafilah Batang Hari yang mengikuti lomba MTQ ke 52 di Kabupaten Sarolangun berjumlah 135 orang.
“Terdiri dari peserta cabang lomba 74 orang, dan unsur pimpinan, kesehatan dan lainnya sebanyak 61 orang. Insya Allah dijadwalkan, semua tim kafilah Batang Hari akan berangkat menuju Kabupaten Sarolangun pada Senin (21/8/2023) pukul 09.00 Wib”, ungkapnya. Minggu, (20/08).
Sementara itu, Bupati Batang Hari Mhd Fadhil Arief dalam sambutan pelepasan Kafilah mengatakan, Kita ingat filosofi perjuangan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, bagaimana upaya beliau memerdekakan budak, sesuai saat ini bulan Agustus, bagaimana perjuangan kita mendapatkan kemerdekaan.
“Implikasinya adalah kepercayaan diri kita, bahwa kita dikasih Tuhan kemampuan, tenaga, pikiran, untuk mengembangkan diri kita, sehingga kita maksimal hasilnya, dan bermanfaat untuk diri kita dan bagi masyarakat di lingkungan kita”, kata Fadhil Arief.
“Kalau kita berupaya, ikhtiar sungguh – sungguh diiringi doa, maka keberhasilan itu pasti kita raih. Saya yakin adik-adik semua bagian dari ikhtiar itu semua”, lanjutnya.
Kemudian Fadhil juga menegaskan bahwa Islam adalah yang pertama kali bicara toleransi. Sesuai dengan ayat yang disampaikan pada Syahril Quran yang ditampilkan tadi, bahwa Islam lah yang pertamakali mengajarkan tentang toleransi.
“Bagaimana Rasulullah sebagai kepala negara mampu melindungi orang-orang di Kota Mekkah yang waktu itu didominasi oleh orang Yahudi dan paganisme. Itulah piagam Madinah, yang mengakomodir semua kelompok”, imbuh Fadhil dengan Tegas.