PDIP Tegaskan Ogah Berkoalisi dengan PKS Karena Berideologi Islam
PDIP Tegaskan Ogah Berkoalisi dengan PKS Karena Berideologi Islam
Inilah Jambi – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan terbuka menjalin kerja sama dengan partai lain pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 maupun di pemerintahan. Namun, hal itu tak berlaku dengan dua partai, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
“Itu (tak akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat) saya tegaskan sejak awal,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam diskusi virtual Para Syndicate, Jumat, 28 Mei 2021.
Alasan PDI Perjuangan ogah bekerja sama dengan PKS karena basis dan idelogi berbeda. Hal itu menjadi salah satu aspek yang dijadikan pertimbangan bagi PDI Perjuangan menjalin koalisi.
PDI Perjuangan merupakan partai berideologi nasionalis. Sedangkan, PKS berideologi Islam dan nasionalisme Islam.
“Sehingga, sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS,” kata dia.
Hal berbeda dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua partai tersebut memiliki kedekatan sejarah dengan PDI Perjuangan.
Baca juga:
- Waspada Jangan Lengah, Megawati Ingin PDIP Menang Lagi di Pemilu 2024
- Survei Puspoll Sebut PDIP Paling Bersih Dari Korupsi, Said Didu: Izinkan Saya Ketawa
- Ketum PDIP Megawati Minta Peristiwa 1965 yang Libatkan Soekarno dan PKI Diluruskan
Sedangkan alasan PDI Perjuangan enggan menjalin koalisi dengan Demokrat karena perbedaan basis. Dia menyebut basis partai lambang bintang mercy itu elektoral.
“Kami adalah partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa,” kata dia.
Dia menegaskan PDI Perjuangan dan Demokrat berbeda. Artinya, kedua partai tak bisa bekerja sama dalam koalisi pilpres maupun pemerintahan.
“Ini tegas-tegas aja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan (PDI Perjuangan dengan Demokrat) karena beda karakternya,” ujar dia.