SAD Jambi Tolak Bantuan Rumah dari Mensos Risma

SAD Jambi Tolak Bantuan Rumah dari Mensos Risma


Inilah Jambi – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Orang Rimba di Jambi.

Dalam kunjungan dan dialognya, Risma sempat menawarkan bantuan rumah permanen bagi Orang Rimba.

Tetapi tawaran Mensos Risma langsung ditolak oleh para Orang Rimba. Apa alasannya?

Pimpinan Orang Rimba Terap, Tumenggung Ngalembo mengatakan, dalam kepercayaan Orang Rimba, mereka tak mengenal rumah beratap serta berdinding.

Sebab, menurut kepercayaan mereka, para dewa tak bisa berinteraksi dengan Orang Rimba jika tinggal di rumah permanen.

“Dari nenek moyang kami, kalau bangun rumah tergantung dengan dewa. Kami tidak mau kalau orang luar yang buat rumah kami,” tutur Ngalembo.

Ia pun menjelaskan mengapa berinteraksi dengan dewa penting bagi Orang Rimba.

“Karena kalau rumah kami ada atap dan dinding, dewa kami tidak bisa masuk dan anak-anak bisa sakit,” lanjut Ngalembo.

Ngalembo menuturkan, saat ini kelompok Orang Rimba hidup secara semi nomaden.

Bahkan ada saat-saat di mana mereka sama sekali tak kembali ke rumah, yakni saat tradisi melangun.

Tradisi ini dilakukan ketika ada keluarganya yang meninggal dunia.

Orang Rimba akan pergi, beberapa di antara mereka bahkan tak kembali ke rumah untuk meninggalkan duka.

Baca juga:

Sehingga mereka belum membutuhkan rumah permanen.

“Kami belum butuh rumah permanen,” kata dia.

Orang Rimba saat ini, justru lebih memerlukan lahan untuk bercocok tanam dan berkebun.

“Kami butuh lahan untuk bercocok tanam dan nanti kalau sudah ada kebun pasti kami menetap,” ujar Ngalembo.

Dalam kunjungannya, Mensos Risma memberikan sejumlah bantuan bagi Orang Rimba.

Bantuan itu antara lain komputer, genset, paket obat, vitamin dan anakan kambing.

Tak hanya itu, pemerintah melakukan jemput bola dengan melangsungkan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi Orang Rimba.

Perekaman KTP ini akan memudahkan mereka untuk memperoleh akses bantuan sosial, pendidikan hingga kesehatan dari pemerintah.

“Kami senang. Dengan KTP, orang desa dapat bantuan, kami juga bisa dapat bantuan. Kami tidak berbeda lagi dengan warga lain,” tutur Ngalembo.

Pada tahap pertama perekaman ditargetkan 414 KK Orang Rimba yang berjumlah hampir 3.000 jiwa akan mendapatkan kartu keluarga dan KTP.

“Data kependudukan ini, akan terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jadi bulan depan mereka sudah bisa menerima bantuan, seperti bantuan pangan non-tunai,” kata Menteri Risma di Kantor Desa Jelutih, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Sumber: Kompas.com

 

***

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN