Dua pelaku berhasil dibekuk di Kabupaten Bungo. Sebelumnya, pelaku melarikan diri setelah melakukan penyiraman air keras kepada korban.

Namun pelarian kedua pelaku berhasil dihentikan. Saat pelaku Habibi tengah berada di Hotel Pelangi Muarabungo. Pelaku ternyata mengetahui dirinya akan ditangkap berusaha melawan petugas, dan sempat berkelahi sehingga petugas memberikan tindakan tegas dan terukur dilumpuhkan dengan satu timah panas di kaki kanannya.

Dari nyanyian Habibi, muncul satu nama lain yakni Jimy yang ikut dalam penyiraman air keras kepada korban. Keberadaan Jimy berhasil diketahui tengah berada di SPBU Rantau Keloyang, Kecamatan Pelepat.

Jimy yang membawa sepeda motor saat akan ditangkap malah menabrakan sepeda motornya ke Anggota Opsnal Polres Merangin. Hingga petugas terluka akibat tertabrak pelaku.

Pelaku Jimy langsung berusaha melarikan diri ke arah semak-semak, tembakan peringatan petugas tidak juga diindahkan. Karena membahayakan petugas, pelaku langsung dilumpuhkan dan akhirnya kedua pelaku dibawa ke RSUD Kolonel Abunjani Bangko, untuk mendapatkan perawatan medis.

Sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku saat menyiram korban ikut diamankan. Seperti botol plastik lima buah handphone dan uang hasil kejahatan pelaku di amankan ke Polres Merangin.

Kasatreskrim Polres Merangin Iptu Hairunas, membenarkan penangkapan dua pelaku penyiraman air keras dan kasusnya masih dikembangkan.

“Dua pelaku penyiraman air keras berhasil kita amankan. Anggota kita ada yang terluka akibat para pelaku melawan saat di tangkap dan kita lakukan tindakan tegas dan terukur. Kita masih dalami siapa dalang yang menyuruh mereka,” kata Kasat Reskrim.

Korban saat menjalani perawatan di RSUD Bangko. Foto: Brito.id

Dibayar Suami Korban

Kedua pelaku penyiraman air keras akhirnya mengaku dibayar untuk menyiram korbannya. Kedua pelaku mengaku dibayar sebesar Rp 4 juta untuk melukai korbannya.

“Awalnya saya komunikasi lewat FB dan berlanjut diinbox oleh AZ yang sering saya panggilnya Datuk. Dan dia menawarkan pekerjaan kepada saya dan minta tolong ke saya,” ungkap Habibi, saat dijumpai di Polres Merangin, Sabtu (26/10/2019).

Dari percakapannya dengan AZ bahwa meminta untuk menyiram air keras kepada korban, yang juga istri mudanya.

“Alasannya, istri mudanya itu mulai berulah. Dan meminta saya untuk menyiram air keras. Saya dijanjikan akan dibayar untuk pekerjaan itu sebesar Rp 4 juta. Karena kepepet uang untuk bayar kos dan makan keluarga, saya menyanggupinya,” ujarnya lagi.

Foto korban juga dikirim AZ kepada pelaku, dan dijelaskan keberadaan korban dan bekerja di warung.

“Saya tidak kenal dengan korban dan saya dikirimi foto korban. Setelah itu saya minta uang jalan sebesar Rp 500 ribu dan diberikan oleh istri tua AZ. Setelah itu saya beli air keras di Rantau Panjang, kemudian saya masukan ke dalam botol plastik. Bersama kawan saya Jimy langsung berangkat menuju warung dimana korban bekerja,” katanya.

Sementara pengakuan pelaku Jimy, dirinya ikut membantu menyiram korban lantaran tidak memiliki uang untuk membayar kredit motornya.

“Saya terpaksa mau ikut ajakan Habibi. Karena saya juga butuh uang untuk bayar kredit motor dan membeli beras,” ungkap Jimy.

Usai melakukan aksinya kedua pelaku yang berpura-pura membeli teh untuk mendekati korban. Setelah dekat korban pelaku langsung menyiram korban dan melarikan diri.

 

***