Mirip-Mirip DBD, Terkuak Fakta Virus Zika Pernah Serang Warga Jambi, Waspada!
Inilahjambi, JAMBI -Virus Zika sedang menggegerkan publik. Isu kematian Bos LV Indonesia karena virus Zika menguak fakta virus ini ternyata pernah menyerang warga Jambi awal tahun 2015 lalu.
Gegernya kabar keberadaan virus ini di diiringi cerita bahwa virus ini menyebabkan kasus mikrosefali dan cacat pertumbuhan otak.
Direktur Lembaga Eijkman Prof Amin Subandrio, menyatakan, pada periode Desember 2014 sampai April 2015 terjadi kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD) di Jambi. Eijkman mendapatkan kiriman 200-an sampel dari Jambi untuk diperiksa lebih dalam.
Dari hasil pemeriksaan itu, ada 103 sampel yang dinyata negatif DBD maupun chikungunya. Setelah dilakukan penelitian lebih dalam, ternyata ditemukan satu sampel yang positif terinfeksi virus Zika.
“Penderitanya berusia sekitar 27 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Saat ditemukan, virus Zika dalam keadaan hidup. Kita coba infeksikan ke sel lagi, dia aktif. Virus Zika-nya bisa menginfeksi lagi,” kata mantan deputi di Kemenristek/Kemenristekdikti ini, dikutip Indopos, 28 Januari 2016.
Baca juga:
Dari penelusuran lebih jauh, Amin mengatakan si penderita yang terinfeksi virus Zika itu hanya mengalami demam ringan. Tidak sehebat demam yang dialami penderita DBD atau Chikungunya.
Dari sana, Amin menyatakan telah berhasil mengisolasi virus Zika. Namun pihaknya terus meneliti virus dari pasien yang diduga terkena DBD maupun Chikungunya.
Guru besar Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Indonesia itu menceritakan, setelah kasus di Jambi itu pihaknya belum pernah lagi menerima laporan munculnya virus Zika di Indonesia.
Terpisah, Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB Papdi) Ari Fahrial Syam mengatakan banyak sekali sumber literatur yang merekam sejarah keberadaan virus Zika di Indonesia.
Dia menjelaskan pada 1981 seorang peneliti Australia telah melaporkan ada pasien terinfeksi virus Zika setelah berpergian di Indonesia. Laporan kasus infeksi virus Zika ini muncul lagi pada 2013.
Ari mengatakan ada warga negara Australia positif terinfeksi virus Zika setelah berkunjung di Jakarta selama 9 hari.
“Yang terbaru rilis dari Eijkman, bahwa mereka berhasil mengisolasi virus Zika pada 2015,’’ terangnya.
Dosen FK Universitas Indonesia itu mengatakan gejala virus Zika sama dengan infeksi virus pada umumnya. Yakni pasien mengalami gejala demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung, dan kaki. Kemudian disertai nyeri otot dan sendi.
Beda gejala virus Zika dengan DBD adalah, orang yang terinfeksi virus Zika matanya memerah karena mengalami radang konjungtiva. Perbedaan lain dengan DBD adalah, infeksi virus Zika tidak menunjukkan penurunan kadar trombosit.
Belum didapat klarifikasi dari pihak terkait di Jambi tentang penemuan virus Zika ini dari tubuh warga Jambi.
(Olivia Admira)