Bahaya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender

Inilahjambi, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengatakan fenomena LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di Indonesia sudah sangat berbahaya.

“Sudah banyak orang di pinggir-pinggir jalan, saya kira cantik-cantik siapa, tahu-tahu laki-laki,” katanya setelah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat, 5 Februari 2016.

Said menilai fenomena LGBT bukan hanya bertabrakan dengan ajaran agama, tapi juga bertolak belakang dengan fitrah manusia. PBNU, kata dia, mendukung sikap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir yang melarang kampus memberi kebebasan kepada kaum LGBT.

Menurut dia, dalam agama, menjadi kaum LGBT ditoleransi jika sudah sejak lahir menjadi LGBT. “Tapi kalau dibikin-bikin mendadak, kemudian kemayu, dan awalnya tidak, itu yang kami permasalahkan. Saya yakin yang betul sejak lahir itu sedikit,” katanya.

Said menyadari munculnya gerakan kebencian terhadap fenomena LGBT di masyarakat. Tapi ia mengimbau masyarakat tetap menunjukkan sikap yang lebih santun meski tidak setuju dengan munculnya kaum LGBT.

“Yang namanya benci, ya, tidak boleh. Kita harus melakukan sesuatu dengan ramah santun, tidak menimbulkan kebencian,” ucapnya.

 

 

(Olivia Admira)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com
SOROTAN