Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Kami Menolak Negara Khilafah di Indonesia
Inilahjambi, JAMBI –– Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan menolak keras bila Indonesia menjadi negara khilafah.
Menurutnya, dalam pengertian khilafah tidak berdiri tunggal, namun jadilah khalifah-khalifah di muka bumi ini.
“Karena itu, jadilah warga negara dan umat Islam yang cerdas dalam menerima informasi. Jangan merasa jadi superior. Harus bersatu, sharing dan bekerjasama dalam menyikapi setiap persoalan,” tukas Mu’ti saat berada di Jambi, Sabtu 22 Juli 2017.
Apalagi saat ini, dasar negara Indonesia, yakni Pancasila kembali diuji.
“Warga Muhammadiyah tetap konsisten dengan kebijakan pemerintah. Terutama menolak adanya ormas anti Pancasila,” tegasnya lagi.
Pasalnya, dalam sejarah salah satu yang merumuskan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kiyai dari Muhammadiyah.
“Muhammadiyah tidak akan pernah mengganti ideologi Pancasila, karena Indonesia merupakan negara dari perjanjian dari sebuah perjuangan tokoh agama salah satunya dari Muhammadiyah,” tutur Mu’ti.
Dalam kesempatan tersebut, Dia juga menjelaskan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan gerakan internasional yang dalam ideologinya menggunakan pemerintahan khilafah.
“Saya pesan kepada warga Muhammadiyah, jangan ikut arus atau tekanan masa. Berpikirlah cerdas. Tetap beramal meski di waktu luang atau sempit. Jangan saling caci maki dan berkhianat,” imbuhnya.
Menyikapi itu, Gubernur Jambi Zumi Zola yang mendampingi kunjungan Abdul Mu’ti di Jambi mengatakan betapa pentingnya Pancasila bagi Indonesia.
“Saya sudah meminta sekolah-sekolah bisa belajar lagi tentang Pancasila dan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Dengan masyarakat Indonesia yang terbanyak agama Islamnya, Gubernur mengajak agar umat Islam bersatu.
“Umat Islam harus bersatu, jangan mau dipecah belah oleh siapapun,” tegas Zola.
(Azhari)