Suka Tidak Suka, Rossi Harus Akui Marquez Nomor 1 Saat Ini
Gambar Ilustrasi. Teks Sumber: Detik.com
Inilahjambi – Bos tim MotoGP Honda, Alberto Puig, menyebut masa kejayaan Valentino Rossi sudah digantikan Marc Marquez. Suka tidak suka, The Doctor harus menerimanya.
Baca lagi : Target untuk Petrucci di 2019: Satu Kemenangan, Sesering Mungkin Podium
Rossi menjadi legenda hidup balap motor saat ini. Rider Italia itu menjadi pemilik tujuh gelar juara dunia kelas tertinggi, terbanyak kedua setelah Giacomo Agostini dengan 9 gelar.
Gelar juara MotoGP terakhir diraih Rossi pada 2009. Sejak saat itu, rider Movistar Yamaha kesulitan menggenapi titelnya, dengan prestasi terbaiknya cuma menjadi runner up tiga kali pada musim 2014, 2015, dan 2016.
Saat Rossi kesulitan, muncullah Marquez. Pebalap muda Spanyol itu melesat dengan meraih lima gelar juara dunia MotoGP pada enam musim pertamanya. Terakhir, MotoGP 2018 ia menangi bersama Repsol Honda.
Kedatangan Marquez membuat Rossi punya saingan baru, setelah Jorge Lorenzo. Bahkan pada 2015, keduanya sempat terlibat insiden di Malaysia, ketika Marquez dianggap menggagalkan peluang juara The Doctor, yang akhirnya jatuh ke tangan Lorenzo.
Puig menilai, Rossi saat ini tidak bisa menerima kegagalannya menjuarai MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Ia menyebut era Rossi memang sudah habis, dan kini Marquez yang merajai dunia balap motor.
“Valentino telah menjadi pembalap hebat. Dia memiliki semua rasa hormat saya,” kata Puig kepada harian Spanyol La Vanguardia yang dilansir Autosport.
“Pada umurnya [39 tahun], dia masih punya keinginan, bakat untuk melesat, dan dia tidak menerima tidak bisa menang. Tapi dia mengalami kesulitan menerima kenyataan waktunya sudah berakhir. Terkadang cara yang dia gunakan tidak tepat.”
Baca lagi : Jokowi Tidak Yakin Menang Pilpres di Jambi, Target 70 Persen Berlebihan…
“Tidak pernah saya melihat Marquez keluar dari barisan, melakukan sesuatu yang berbahaya terhadap Rossi. Itu selalu menjadi insiden balapan. Saya menghormati Rossi, tetapi dalam hidup semuanya punya momen. Dan suka atau tidak suka, Marc adalah nomor satu [sekarang],” jelasnya.