A Salam: Saya Sudah Lapor Gubernur dan BK, Kalau Mau Pecat Saya, Pecatlah!

Inilahjambi, JAMBI – Anggota DPRD Provinsi Jambi A Salam yang terlibat keributan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, menyebutkan, dirinya sudah menelpon Gubernur Jambi dan Badan Kehormatan DPRD (BK) usai insiden di Bandara terjadi pada Sabtu malam 7 Januari 2017.

Dirinya mengaku sudah menjelaskan kronologis peristiwa kepada gubernur dan BKD. Dia membantah telah menampar petugas bandara. Dia bahkan menantang visum jika memang terjadi penamparan.

“Demi Allah saya tidak menampar. Boleh divisum kalau tidak percaya. Saya sudah lapor gubernur dan BK. Kalau mau pecat saya, pecatlah… Saya tidak bersalah,” kata Salam melalui sambungan telepon kepada inilahjambi, Minggu 8 Januari 2017.

Dijelaskan Salam, peristiwa awalnya saat dia hendak menjeput istrinya pulang dari Jakarta di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi.

Dia masuk dan memarkir kendaraan di zona umum. Namun, tiba-tiba tensi darahnya naik, karena baru saja memakan durian. Karena tidak kuat menunggu sendirian (menyetir), Salam akhirnya menelpon seorang teman.

“Saya telpon teman untuk menemani sekaligus membawa kendaraan saya. Lalu saya bergerak ke zona angkutan (drop zone) dan menunggu (teman) di sana,” katanya.

Saat itu, kata Salam, kondisi sedang sepi. Tidak ada lalu lalang kendaraan. Tapi petugas melalui pengeras suara memberi tahu agar meninggalkan zona. Namun karena kondisinya sakit, Salam tetap bertahan di zona tersebut.

“Saya pikir menunggu 2 menit saja. Tapi tiba-tiba petugas bandara datang dan menggendor-gedor pintu mobil dari sebelah kiri. Saya sudah bilang, saya minta waktu 2 menit, dan menunjukkan identitas saya sebagai anggota DPRD, agar saya diperlakukan selayaknya. Tapi petugas itu tidak peduli,” papar Salam.

Karena tensi darahnya naik, emosi Salam terpicu. Namun diakuinya tidak terjadi penamparan dalam insiden itu.

“Tidak sopan sekali. Sebagai petugas mereka harus tahu etika untuk menegur pengemudi. Seperti polisi yang selalu menghampiri dari kanan pintu, bukan kiri,” lanjutnya.

Dikatakan Salam, saat insiden terjadi, tiba-tiba sejumlah orang diduga supir taksi ikut menyerbu dirinya. Saat pulang setelah berdamai dengan pihak bandara pun, para supir taksi itu masih saja menendang-nendang mobilnya.

“Saya diperlakukan tidak selayaknya,” ujar Salam.

 

 

 

 

 

(Nurul Fahmy)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN