Anjing Gila Mengamuk di Tabir Merangin, 6 Anak dan 1 Kakek Terkena Gigitan

Inilahjambi, MERANGIN – Dalam waktu dua hari sejak Jumat hingga Sabtu 4-5 Februari 2016, seekor anjing gila pengidap rabies berhasil mengigit enam anak dan seorang kakek.

Keenam anak tersebut, Niah (6) warga Bukit Setua Tanjung Tabir, Albadut (12) warga Bukit Setua Tanjung, Aldo (7) warga Mampun. Pada Sabtu sekitar pukul 12.OO Rasul (9) warga Bukit Sekawan Dusun Baruh juga digigit. Kemudian Jumiati (14) warga Maho Danaul Dusun Baru dan Nur (3) Maho Danau dusun Baru.

Selain itu kakek Jafir (7O) warga Sebahau juga turut menjadi korban.

Kepala Puskesmas Rantau Panjang Tabir, Lukman mengakui ada tujuh orang yang digigit anjing gila.

“Benar ada 7 orang digigit anjing terkena rabies. Satu orang anak putus digigit anjing,” ungkap Lukman.

Menurut dia, dirinya tidak dapat berbuat banyak terhadap anjing gila itu. Karena masalah hewan ada dinas terkait.

“Itukan ada Dinas Pertenakan dalam menangani kasus ini, tugas kami hanya mengobati, jika parah kami rujuk ke Bangko,” ujarnya.

Sementara Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterinder Nano, mengatakan, sudah mendapat data soal tujuh orang yang digigit anjing gila itu.

“Benar ada kejadian warga Rantau Panjang digigit pada Jumat dan Sabtu. Untuk saat ini kami bersama pihak kepolisian sedang mencari anjing lain yang terkena rabies, supaya tidak ada lagi korban selanjutnya, ” beber Nano.

Menurut Nano, beberapa warga sempat membawa anjing gila yang terbunuh orang warga setempat. Dia mengatakan anjin gila tersebut dibunuh warga saat ingin menyerang manusia.

“Sempat juga warga bertarung melawan anjing gila itu. Kebetulan ada warga bawa kapak, sehingga anjing dapat dibunuh,” jelasnya.

Saat ini, warga yang terkena gigitan anjing sudah diobat puskesmas dan rumah sakit.

“Pengotan itu cuma melindungi kekebalan tubuh yang digigit anjing, setelah dilakukan penyuntikan, dilanjutkan dua minggu sekali disuntik selama 4 kali, ” tuturnya.

“Kita akan melakukan sosialisasi. Pemilik anjing diminta merawat anjingnya, jika anjing tersebut terkena penyakit rabies agar segera dibunuh, ” kata Nano.

Dikatakan dia, anjing yang dibunuh akan dikirim ke laboratorium di Jambi, guna diteliti, apakah terkena virus apa tidak.

“Nanti setelah dikirim maka akan tahu hasilnya, terkena rabies apa tidak anjing yang dibunuh warga ini, ” tambah Nano.

 

 

(Kil)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN