Sistem Layanan Pembayaran Pajak (PBB) di Kota Jambi Dikeluhkan, “Sering Gangguan”

Inilahjambi, KOTA JAMBI – Sistem pelayanan publik di Kota Jambi sudah sering dikeluhkan warga, termasuk sistem pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Sistem sering eror atau terjadi gangguan pada jaringan. Ditambah lagi SDM yang tidak responsif terhadap kondisi warga.

Hal ini dikeluhkan Arman, warga Kecamatan Jelutung. Disebutkannya, kemarin, Kamis 3 Maret 2016, dia hendak membayar pajak (PBB) di kantor kecamatan, tapi tidak bisa dilayani, karena petugas sudah pulang, padahal waktu masih menujukkan pukul 14.15 WIB.

“Kemarin saya datang ke kantor Kecamatan Jelutung untuk bayar pajak (PBB) di loket BPD, tapi petugasnya sudah pulang, padahal baru pukul 2 lewat sedikit, masih jam kerja” ujar dia.

Celakanya, lanjut Arman, hari ini Jumat 4 Maret 2016, seluruh jaringan online untuk membayar pajak mengalami gangguan.

“Hari ini saya kembali datang ke Kecamatan Jelutung untuk bayar pajak, kata petugasnya jaringan sedang error. Saya meluncur ke BPD (Bank Jambi) di Sutomo (depan Hok Tong), petugas sana mengakui memang sedang ada gangguan. Saya diminta datang sekitar pukul 2 (14.00) ” ujar Arman lagi.

Baca juga:

Diyakini Arman, lewat pukul dua pada Jumat ini, semua PNS sudah tidak ada lagi di tempat, termasuk petugas BPD di kecamatan.

“Hari ini Jumat, mana adalagi PNS yang berada di kantornya pukul segitu. Sudah pulang semua. Bagaimana pelayanan publik di Kota Jambi ini bisa maju,” ucapnya.

Dia mengecam wacana Walikota Jambi tentang wajib melampirkan bukti lunas PBB, sementara kinerja petugas di lapangan buruk dan tidak maksimal, termasuk infrastruktur.

“Semuanya saat ini harus pakai tanda lunas PBB, tapi pelayanan dan infrastruktur tidak maksimal. Waktu kami jadi terbuang sia-sia, menunggu dari kemarin. Dan kemungkinan Senin baru bisa dilakukan pembayaran, itupun kalau tidak gangguan lagi,” ujarnya.

Senada, Ardi, warga Jelutung lainnya, juga mengeluhkan pelayanan yang diberikan petugas saat dirinya membayar pajak di Dispenda Kota Jambi.

“Petugasnya tidak ramah. Kami antre berjam-jam tidak disambut dengan ramah. Padahal kami ingin bayar, bukan meminta,” kata dia.

Diceritakannya, beberapa orang tua harus menunggu lama untuk bayar pajak, sementara petugasnya istirahat.

“Jadi hari itu kami dan beberapa wajib pajak harus menunggu petugasnya istirahat. Seharusnya pelayanan seperti ini tidak ada waktu istirahat. Petugas dibagi beberapa shift, sehingga waktu kami juga tidak terbuang. Kami juga kerja, waktu istirahat inilah kami bisa datang untuk bayar pajak. Tapi apa jadinya kalau petugasnya juga istirahat?,” kata Ardi.

Dia meminta agar pelayanan publik lebih ditingkatkan, sehingga tingkat kepuasan warga terhadap pemerintah kota menjadi maksimal pula.

“Jangan kami cuma dibebankan kewajiban ini itu, tapi implementasi di lapangan malah seperti ini,” katanya.

 

 
(Zalman Irwandi)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN