Penelitian: Tidur Tengah Malam dan Begadang Cenderung Bikin Orang Jadi Cerdas
Inilahjambi – Tidur malam bagi sebagian orang merupakan hal yang harus dihindari. Bagaimana tidak, bagi PNS, pelajar dan orang kantoran, tidur lebih malam akan membuat mereka terkantuk-kantuk pagi harinya saat kerja. Jika sudah begitu, alamat bakal kena marah sama atasan, guru, maupun rekan kerja lainnya.
Tapi tahukah, sebuah riset terbaru menyebutkan bahwa mereka yang punya kebiasaan masih terjaga pada malam hari cenderung untuk lebih cerdas dan lebih kreatif.
Hal ini dikatakan oleh peneliti London School of Economics & Political Science, Satoshi Kanazawa. Menurut dia, orang yang tidur larut malam mempunyai IQ yang lebih tinggi.
Kanazawa menemukan hubungan antara kecerdasan dan perilaku adaptif mereka. Dia menyimpulkan, anak-anak yang lebih cerdas, nampaknya tumbuh menjadi orang dewasa yang nokturnal; pergi tidur pada larut malam dan bangun terlambat, baik pada hari kerja maupun pada akhir pekan.
Smithsonian Magazine melaporkan sebuah studi analisis terhadap 1.000 remaja yang yang tidur larut malam. Hasilnya, mereka cenderung memiliki kecerdasan yang lebih bagus.
The Independent memaparkan teori yang bisa menjelaskan kecerdasan orang-orang yang suka begadang. Menurutnya, anak-anak yang cerdas akan tumbuh menjadi nokturnal, karena pada zaman dahulu aktivitas apapun pada malam hari dianggap aneh dan akan menarik perhatian orang-orang yang mempunyai rasa ingin tahu.
IQ yang lebih tinggi mungkin salah satu sifat yang dimiliki oleh orang yang suka begadang, namun para peneliti dari Catholic University of the Sacred Heart di Milan mengatakan bahwa orang-orang yang suka tidur larut malam “cenderung membangun solusi orisinal dan kreatif terhadap masalah daripada orang-orang yang bangun pagi.”
Ilmuwan yang memimpin studi itu, Marina Giampetro, sampai pada hipotesis bahwa mereka yang suka begadang mempunyai kapasitas lebih daripada orang yang tidur awal. Dia kemudian mengatakan bahwa terjaga sampai larut malam “mungkin menyebabkan tumbuhnya semangat non-konvensional dan lahirnya kemampuan untuk menemukan solusi alternatif dan orisinal.”
(Olivia Admira)
