Bocah 9 Tahun di Riau Wafat Akibat Paru-parunya Penuh Asap
Inilahjambi, PEKANBARU – Seorang bocah lelaki berumur sembilan tahun di Pekanbaru, Riau, meninggal dunia Rabu 21 Oktober 2015, akibat terlalu banyak menghirup asap.
Hasil diagnosa medis menyebutkan paru-paru bocah malang ini penuh dengan asap, sehingga tidak mendapat oksigen yang cukup.
Bocah bernama Ramadhani Lutfi Aerli (9) itu meninggal dunia di Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru, Riau, setelah mengalami demam tinggi pada Selasa 20 Oktober 2015.
Baca juga:
- Satu Lagi Bayi Meninggal Disinyalir Karena Kabut Asap
- Lima Bayi Tewas Akibat Kabut Asap, KPAI: Presiden Harus Turun ke Jalan
Ayah Ramadhani, Eri Wirya, mengatakan, pada Senin anaknya itu masih bersekolah. Lalu pada hari Selasa, dia mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.
Bocah itu sempat diberi obat demam. Tapi tengah malamnya, dia sudah tak sadarkan diri. Orang tuanya segera membawa anak tersebut ke RS Santa Maria.
Saat di rumah sakit kondisi Ramadhani sudah kritis dan tak sadarkan diri. Upaya dokter dengan memberikan infus dan oksigen serta uap tidak banyak membantu Ramadhani. Dia tak juga sadar.
Hingga subuh pada Rabu itu, Ramdhani wafat, meski dokter terus berupaya dengan cara menekan-nekan dadanya.
Korban asap ini langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Pangeran Hidayat, gang Nikmat nomor 57, Kelurahan Kota Baru Baru, Kecamatan Pekanbaru Kota.
Siswa kelas 3 MIN 1 di Jalan Sumatera, Pekanbaru ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Akap.
Sejauh ini sudah tiga warga Pekanbaru meninggal dunia akibat bencana asap.
(Olivia Admira)