Dipecat, Eks Ketua DPC Gerindra Merangin: Akan Saya Bongkar Mahar Politik ke Sutan Adil Hendra….

Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Merangin Isnedi/Sumber: Sorotjambi.id

Inilahjambi – Mantan Ketua DPC Gerindra Merangin, Isnedi, blak-blakan mengatakan akan membongkar mahar politik Partai Gerindra dalam Pilkada Merangin tempo hari.

Isnedi yang dalam waktu dekat akan menjalani Sidang Etik di DPP Gerindra karena tidak membayar iuran partai ini, juga mengaku, dalam sidang itu dia akan buka semuanya. Termasuk mahar politik di Pilkada Kerinci.

Penyataan Isnedi ini sebenarnya telah ditulisnya melalui akun media sosial miliknya pasca pemecatan dirinya sebagai Ketua DPC Gerindra Merangin. Dalam pembicaraan dengan sejumlah wartawan belum lama ini, Isnedi kembali mengulang pernyataannya itu.

Anggota DPRD Merangin ini mengatakan, sidang etik yang akan dijalaninya pada 26 November 2018 mendatang memang berawal dari dirinya yang tidak membayar iuran Partai Gerindra ke DPP. Iuran ini, kata dia, wajib bagi kader Gerindra yang duduk sebagai wakil rakyat. Namun soal pemecatan dirinya sebagai ketua DPC adalah soal lain

“Persoalan awal memang soal iuran partai itu, namun terkait pemecatan saya sebagai Ketua DPC Gerindra Merangin yang secara tiba tiba, tentu akan saya bongkar dalam sidang etik tersebut,” ungkap Isnedi, dilansir sorotjambi.com, Kamis 15 November 2018.

Isnedi menduga pemecatan dirinya sebagai ketua partai di Merangin oleh DPP melalui Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi Sutan Adil Hendra karena berkait dengan mahar politik ini.

Baca juga: Sutan Adil Hendra Ditolak Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Jambi?

“Dan saya menduga pemecatan saya sebagai Ketua DPC Gerindra, tidak terlepas dari deal-deal mahar politik yang dilakukan SAH, saat Pilkada Merangin beberapa waktu lalu. Dan persoalan ini, akan saya bongkar di sidang etik DPP nanti yang rencananya terjadwal 26 November mendatang,” kata Isnedi

Menurut dia, Bervin Vandino orang kepercayaan mantan Cabup Kerinci Monadi yang tak lain anak mantan Bupati Kerinci Murasman juga mengetahui soal mahar ini.

“Saya terima kabar dari Bervin Vandino, dari sana juga terdapat piutang mahar yang diduga belum dikembalikan SAH saat Pilkada Kerinci 2018. Saat itu Gerindra batal mendukung pasangan mantan cabup dan cawabup Monadi dan Edison, namun mahar sudah terbayar,” ungkap Isnedi.

Bervin Vandino yang dihubungi wartawan, mengakui jika ada sejumlah uang yang tidak sedikit diserahkan ke Sutan Adil Hendra (SAH) melalui Eka yang tak lain wakil Sekretaris DPD Gerindra Jambi.

Tujuan pemberian uang itu agar Partai Gerindra memberikan dukungan pada pasangan Monadi dan Edison saat Pilkada kerinci waktu itu.

“Dan saya kebetulan orang yang mendapatkan mandat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan SAH. Yang jelas sampai saat ini sejumlah uang yang tidak sedikit tersebut masih belum terselesaikan oleh SAH. Dan jika persoalan ini tidak juga dituntaskan maka dalam waktu dekat kami akan melaporkan persoalan ini ke aparat hukum. Kami tidak main-main soal ini,” jelasnya.

Berita lainnya: 

Kisruh Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Jambi, Caleg Diminta Jangan “Gentol” Cari Suara…

Lalu berapa jumlah hutang mahar yang belum dikembalikan tersebut? Sayang pertanyaan tersebut belum diungkapkan secara gamblang oleh Bervin Vandino.

”Saya tidak akan sebut sekarang berapa jumlah nominalnya, kita lihat niat baik SAH, jika persoalan ini tidak juga diselesaikan, bukan tidak mungkin persoalan ini, akan saya bongkar secara tranparan ke berbagai Media,” tukasnya.

Sayang Eka yang disebut sebut sebagai ‘kurir’ penerima mahar politik tersebut, masih enggan berkomentar terkait persoalan ini. Beberapa kali dihubungi via ponsel, maupun via WhattsApp masih belum memberikan tanggapan.

Sementara itu Ketua DPD Gerindra Jambi Sutan Adil Hendra (SAH), saat dikonfirmasi menyangkal keras berbagai tudingan mahar politik Gerindra baik di Pilkada Merangin, maupun Pilkada Kerinci.

“Waduh itu semua tidak ada, sama sekali kabar tersebut tidak betul. Dan terkait sidang etik DPP Gerindra atas nama Isnedi itu betul, karena Isnedi tak kurang dari enam bulan terakhir tidak pernah membayar iuran Partai Gerindra,” kata SAH.

Selain disidang etik, kata SAH, yang bersangkutan juga sudah dicabut statusnya sebagai unsur Pimpinan DPRD Merangin.

“Namun sampai saat ini jabatan tersebut tak kunjung dilepasnya. Apa dia tak punya malu itu. Tolong masalahnya jangan dibalok balik lah,” ucap SAH penuh penyangkalan.

 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN