Diperkosa 3 Wanita, Seorang Pendeta Terpaksa Dirawat di Rumah Sakit Karena Trauma

Inilahjambi – Seorang pendeta mengalami trauma dan kondisi kesehatannya drop setelah diperkosa tiga orang wanita di Zimbabwe. Sanga pendeta kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Mpilo, Zimbabwe.

Dihadapan polisi, ketiga wanita itu beralasan ingin menguji iman pendeta itu, bukan untuk memperkosa betulan.

Ketiga wanita yang memperkosa pendeta gereja di Cowdray Park bernama Sandra Ncube, 21, Riamuhetsi Mlauzi, 23, and Mongiwe Mpofu, 25.

Mereka dihadapkan ke Mahkamah Majistret Western Commonage di Bulawayo, pada Senin, 25 Juli 2017 untuk tuduhan melakukan serangan tidak bermoral terhadap pendeta di Bulawayo, Zimbabwe, pada 14 Juli lalu.
Beralasan Uji Iman, 3 Wanita Zimbabwe Memperkosa Pendeta
Seperti yang dilansir Metro.uk pada 26 Juli 2017, jaksa Petros Shoko mengatakan korban, seorang pendeta pergi ke rumah yang dihuni 3 wanita itu untuk menagih utang kepada Riamuhetsi.

Saat menelepon 3 tersangka, pendeta itu diminta datang ke rumah mereka untuk mengambil langsung uangnya. Ketika tiba, insiden pemerkosaan itu kemudian terjadi.

“Dua wanita memegangnya dan satunya lagi memaksa untuk melakukan hubungan seks dengan korban tanpa kerelaannya,” kata Shoko.

Ketiga wanita tersebut membantah tuduhan memperkosa, namun mengaku melakukan serangan tidak bermoral terhadap pendeta itu.

“Kami hanya bermain-main. Saya tidak berpikir bahwa dia akan menganggapnya serius,” kata Riamuhetsi.

Menurut Riamuhetsi, mereka hanya ingin mencoba iman sang pendeta karena dia kerap memberikan ceramah terkait perbuatan zinah. Selain juga ingin membuktikan kejantanan sang pendeta serta penasaran apakah pendeta itu memiliki perasaan tertentu terhadap lawan jenis.

Ketiga wanita tersangka pemerkosaan pendeta itu kini ditahan hingga 7 Agustus untuk menunggu persidangan.

 

 

(Sumber: Metro.uk)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN