Dua Ladang Panas Bumi di Merangin dan Kerinci Dilelang

Inilahjambi, JAMBI – Kementerian ESDM melelang wilayah kerja panas bumi (WKP), WKP Graho Nyabu per 20 September 2016 ini. WKP Graho Nyabu terletak di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Luasnya 109.000 hektar (ha).

Cadangan energi panas bumi di WKP Graho Nyabu diperkirakan mencapai 200 MW. Rencananya akan dikembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 110 MW. Target Commercial Operation Date (COD) tahun 2025. Harga patokan tertinggi untuk listrik dari panas bumi di sini US$ 15,9 sen/kWh atau sekitar Rp 2.067/kWh.

Selain Graho Nyabu, Kementeran ESDM juga melelang WKP Gunung Hamiding yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Luasnya 42.100 ha. Cadangan terduga panas bumi mencapai 265 MW. Rencananya akan dikembangkan PLTP berkapasitas 20 MW yang ditargetkan COD pada 2024. Harga patokan tertinggi untuk listrik dari panas bumi di sini US$ 22,6 sen/kWh atau Rp 2.938/kWh.

“Nilai investasi untuk pengembangan kedua WKP adalah sebesar US$ 520 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun,” kata Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak, dilansir detikFinance, Kamis 22 September 2016.

Batas akhir pendaftaran lelang untuk kedua WKP ini tanggal 20 Oktober 2016. Lelang akan dilaksanakan melalui 2 tahap. Tahap pertama merupakan pra kualifikasi untuk menentukan kelayakan peserta lelang berdasarkan kemampuan pendanaan dan aspek teknis.

Tahap kedua untuk menentukan pemenang lelang berdasarkan harga penawaran tenaga listrik yang paling rendah dan sesuai dengan program kerja dan komitmen eksplorasi.

Sedangkan 2 ladang panas bumi yang dilelang per 27 September 2016 adalah WKP Gunung Galunggung dan WKP Gunung Wilis. WKP Gunung Galunggung terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Luasnya 57.330 ha.

Cadangan energi panas bumi di WKP Gunung Galunggung diperkirakan mencapai 160 MW. Rencananya akan dikembangkan PLTP berkapasitas 110 MW, target COD tahun 2024. Harga patokan tertinggi untuk listrik dari panas bumi di sini US$ 15,5 sen/kWh atau sekitar Rp 2.015/kWh.

Kemudian WKP Gunung Wilis berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Ponorogo, dan Madiun, Provinsi Jawa Timur. Luasnya 20.840 ha. Cadangan terduga panas bumi mencapai 50 MW. Rencananya akan dikembangkan PLTP berkapasitas 2×10 MW yang ditargetkan COD pada 2025. Harga patokan tertinggi untuk listrik dari panas bumi di sini US$ 15,9 sen/kWh atau Rp 2.067/kWh.

Batas akhir pendaftaran lelang untuk kedua WKP ini tanggal 27 Oktober 2016. Lelang akan dilaksanakan melalui 2 tahap, sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

“Nilai investasi untuk pengembangan WKP Galunggung dan WKP Gunung Wilis adalah US$ 520 juta atau Rp 6,8 triliun,” ujar Yunus.

Dia menambahkan, keempat wilayah tersebut dikembangkan untuk memenuhi target bauran energi sesuai Kebijakan Energi Nasional (KEN) dimana target energi baru terbarukan mencapai 23% pada 2025, dan dari 23% tersebut panas bumi berkontribusi sebesar 16%.

“Artinya kontribusi panas bumi harus mencapai 7.200 MW pada tahun 2025. Sementara saat ini baru sekitar 1.400 MW,” tutupnya.

 

 

 
(Muhammad Ikhlas)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN