Ini Bedanya Duta Bahasa Provinsi Jambi Dibanding Duta-Duta Lainnya
Inilahjambi, JAMBI – Pemilihan Duta Bahasa kembali digelar oleh Kantor Bahasa Provinsi Jambi tahun 2016 ini.
Rangkaian kegiatan akan berlangsung sejak proses pendaftaran 18 April 2016 hingga final pada 21 Mei 2016 di Ruang Serba Guna WTC Batanghari, Jambi.
Menurut Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jambi 2016, Lukman Tanjung, Duta Bahasa yang dihasilkan oleh ajang ini tiap tahunnya memiliki nilai lebih dari duta-duta sejenis yang biasa juga digelar oleh berbagai instansi dan lembaga.
Duta bahasa, kata Lukman, yang pasti memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Ada tiga bahasa yang harus dikuasai oleh calon duta untuk lolos dalam seleksi ini, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing (Inggris).
Kemampuan berbahasa harus didapatkan dengan proses belajar yang intens. Selain kemampuan secara lisan, calon duta juga harus memiliki wawasan soal kebahasan tersebut.
“Dalam pemilihan duta bahasa ini, kelebihan/penampilan fisik bukan segalanya. Tapi lebih ke pengetahuan, wawasan dan kemampuan berbahasa. Ini sedikit beda dengan duta-duta lain, yang secara umum menekankan penampilan fisik,” ujarnya, Selasa 26 April 2016.
Proses seleksi duta bahasa juga cukup ketat. Sejak mulai pendaftaran, para peserta suda harus melengkapi bahan-bahan yang telah ditetapkan. Setelah melalui seleksi bahan, peserta akan masuk ke tahap selanjutnya yakni ujian tertulis.
“Dalam tes tertulis ini, peserta awal yang berjumlah 120 orang akan terseleksi menjadi 80 orang. Segala macam pengetahuan akan diujikan dalam tes tertulis ini,” ujar Lukman.
Setelah tes tertulis selesai, maka peserta yang lolos akan tinggal 40 orang saja. Mereka akan masuk dalam tahap selanjutnya, yakni tes wawancara, psikotes.
“Disini para peserta juga harus menulis dan mempresentasikan proposal dan essay yang mereka tulis sendiri. Dalam tahap ini, tes akan terasa makin berat bagi peserta. Sehingga peserta yang akan lolos hanya berjumlah 20 orang saja untuk masuk ke tahap final,” lanjutnya lagi.
Dipaparkan Lukman, duta bahasa selama ini tetap eksis di masyarakat, meski pemilihan telah selesai dilakukan. Panitia, kata Lukman, akan terus mendampingi dan menuntut komitmen duta bahasa terpilih dalam pengabdiannya ke masyarakat.
“Mereka harus menjalankan program tetap dan program yang mereka rancang sendiri setelah terpilih jadi duta bahasa. Banyak program yang harus mereka jalankan. Salah satunya memberikan pendidikan dan pengetahuan kebahasaan ke masyarakat,” katanya.
Sejauh ini, keuntungan yang didapatkan oleh para duta bahasa adalah ‘prestise’ dan peluang kerja yang besar. Sebab secara umum, kemampuan mereka telah teruji saat pemilihan, sehingga banyak pihak yang tidak lagi meragukannya, terutama dunia kerja.
“Sekarang ini, hampir seluruh duta bahasa masuk dalam lapangan kerja yang baik. Job-job membawa acara (MC) biasanya akan berdatangan. Selebihnya melanjutkan kuliah baik strata 1 maupun strata 2,” pungkas Lukman.
Baca juga:
(Nurul Fahmy)