Jamaah Tarekat ini Takbiran Jumat Malam Besok, Sabtu Sudah Lebaran…
Jamaah Tarekat ini Takbiran Jumat Malam Besok, Sabtu Sudah Lebaran…
Inilah |Jambi – Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat menetapkan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah pada Sabtu 24 Juni 2017, setelah berpuasa selama 30 hari sejak 25 Mei lalu. Jemaah tarekat ini bakal menggelar malam takbiran pada Jumat malam 23 Juni 2017.
“Kami Lebaran (Idul Fitri) pada Sabtu nanti. Jumat sudah mulai takbiran,” ujar Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat Mursyid Syafri Malin Mudo dilansir Tempo, Kamis 22 Juni 2017.
Syafri mengatakan, penetapan Lebaran berdasarkan kalender dengan metode hisab Munjid. Metode ini bersumber dari kitab Munjid yang diperkenalkan Syekh M Thaib pada awal abad 20.
Kitab ini berpedoman kepada Al Quraan dan Hadist. Kitab inilah, kata dia, yang dipercayai jemaah secara turun menurun dalam menetapkan awal bulan. Menurutnya, penghitungan huruf awal Hijriah dengan huruf Syawal dalam kalender Munjid itu dijumlahkan.
“Dihitung tiga hari sejak Kamis. Jadi jatuhnya Sabtu,” ujarnya.
Baca juga:
- Isu Kiamat Sampai di Jateng, Warga Wonogiri Berencana Hijrah ke Malang
- Hadiri Haul dan Tabligh Akbar, Ini Pesan Wabup Amir Sakib
- Ustaz Arifin Ilham Kembali Pimpin Zikir di Masjid Az-Zikra
- Menhan: Pembebasan Ba’asyir Harus Ada Timbal Balik ke Negara, Bukan Presiden
Syafri akan memimpin salat Idul Fitri di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh Kota Padang. Biasanya diikuti jemaah dari pelbagai daerah, seperti Pesisir Selatan dan Solok. Kata dia, tarekatnya tidak memiliki tradisi khusus dalam merayakan Idul Fitri. Biasanya, takbiran digelar setelah salat magrib. Kemudian, esoknya dilanjutkan salat Ied dan khutbah.
“Tak ada tradisi khusus bagi kami dalam merayakan Idul Fitri,” ujarnya.
Pemerintah belum menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah. Sidang Isbat baru akan digelar pada 24 Juni 2017 setelah salat magrib.
Namun, kemungkinan besar Idul Fitri atau Lebaran tahun ini jatuh pada Ahad, 25 Juni 2017. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan indikasi atau petunjuknya pada ketinggian bulan saat waktu magrib sebagai akhir 29 Ramadan pada 24 Juni 2017. “Ketinggian hilal bulan baru di atas tiga derajat dan itu masuk kriteria,” katanya, Kamis, 22 Juni 2017.
Berdasarkan kriteria yang digunakan pemerintah dan sebagian besar organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, posisi bulan seperti itu telah memenuhi kriteria masuknya awal Syawal atau Idul Fitri. “Jadi kemungkinan besar 1 Syawal jatuh tanggal 25 Juni. Namun kepastiannya menunggu sidang isbat pemerintah pada 24 Juni sesudah magrib,” ujarnya.
(Muhammad Ikhlas)