Jokowi: Saya Dengar Arus Modal, Masuk, Masuk, Masuk Lagi…
Jokowi Pada Acara KTT ASEAN-Rusia Summit 2018. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres
Inilahjambi – Pemerintah mengklaim bahwa performa perekonomian Indonesia cukup baik di tengah gejolak ekonomi global. Misalnya dari sisi inflasi, pemerintah memperkirakan inflasi 2018 akan berada sekitar 3,2 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada kurtal III 2018 juga tercatat mencapai 5,17 persen.
Baca juga: Menguji Klaim PSI Soal Jumlah Peserta Poco Poco dengan Reuni 212, Gambar Bicara…
Tak heran hal ini bisa mendongkrak performa rupiah yang belakangan sempat terdepresiasi. Pada Jumat 30 November 2018 pukul 10.29 WIB, rupiah menguat tajam, berada pada posisi Rp 14.265. Performa bagus rupiah kembali berlanjut pada hari ini dimana berada di kisaran Rp 14.220-Rp 14.240.
Fenomena menguatnya rupiah diamini oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Jokowi, salah satu penyebab rupiah bisa menguat tajam akhir-akhir ini adalah banyak arus modal asing masuk ke Indonesia.
“Saya dengar arus modal infonya sudah kembali lagi masuk, masuk, masuk. Jangan kaget nanti kalau dolar AS turun terus, enggak tahu sampai berapa. Tapi kita juga ingin turunnya tidak drastis karena kita masih membutuhkan untuk persaingan dalam ekspor produk Indonesia,” ungkap Jokowi saat menghadiri CEO Network di The Ritz Carlton, Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Lihat berita:
Soal Habib Bahar bin Smith, Yusril Ihza Mahendra Sarankan ini ke Jokowi
Bagi Jokowi, kondisi-kondisi tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia semakin membaik. Hal tersebut tidak lain karena kinerja pemerintah yang sangat berhati-hati dalam mengelola fiskal dan moneter. Dampaknya, kepercayaan internasional pun semakin meningkat kepada Indonesia.
“Karena pengelolaan fiskal kita yang sangat hati-hati, prudent dan itu menambah kepercayaan internasional terhadap negara kita. Apa sih yang ingin kita bangun? Yang kita bangun adalah trust, tingkat kepercayaan. Bahwa kita mengelola fiskal, mengelola moneter secara hati-hati,” tandasnya.