Penyandang Cacat Mengaku Didiskriminasi oleh Pemkot Jambi

Inilahjambi, KOTA JAMBI – Penyandang disabilitas di Kota Jambi merasa diabaikan dan didiskriminasi oleh pemerintah setempat, terlebih dalam akses pendidikan dan lapangan kerja.

Menurut Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Cabang Jambi, Dewi, diskriminasi tersebut sangat mereka rasakan, karena selama ini Pemerintah Kota Jambi mengabaikan akses pendidikan dan lapangan kerja, khususnya terhadap anak- anak dan masyarakat penderita tuna netra dan tuna rungu.

Pemerintah kota, lanjut Dewi, seharusnya berperan memberikan akses pendidikan dan peluang kerja para penyandang disabilitas di Kota Jambi.

“Pemkot harus memikirkan nasib kami penderita disabilitas ini dan diberi perhatian khusus. Pemkot harusnya menyediakan dan memberi lapangan kerja dan pendidikan bagi anak-anak. Selama ini kami merasa diabaikan,” ujar Dewi, Rabu 23 Maret 2016.

HWDI Kota Jambi mencatat, penyandang disabilitas di kota ini berjumlah 1.000 jiwa. Dari jumlah itu, 300 atau sebanyak 30 persennya adalah anak-anak.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Sutiono, yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya akan membahasa persoalan itu dengan eksekutif, Dinsosnaker dan Sekda Kota Jambi.

“Kami akan panggil Disosnaker dan Sekda Kota Jambi untuk dengar pendapat terkait masalah penyandang disabilitas yang merasa tidak pernah diperhatikan oleh Pemkot Jambi,” ujar Sutiono.

DPRD, lanjut dia. Akan menampung aspirasi masyarakat yang tidak terakomodir oleh Pemerintah Kota Jambi.

 

 
(Zalman Irwandi)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN