Setelah Bertahun-tahun Tidak Terlaksana, Pemdes Batu Penyabung Angkat Kembali Tradisi Adat Turun Pseko

Inilahjambi.com, Sarolangun- Pemerintah Desa (Pemdes) Batu Penyabung, Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun menggelar acara adat penurunan Pseko sekaligus Do’a bersama untuk Negeri. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka penurunan Pseko sebagai tanda pergantian kepemimpinan yang ada di Desa Batu Penyabung yang mana acara itu di laksanakan dikediaman Rumah Kepala Desa Batu Penyabung.
Ketua pelaksana, Saidina Umar H pada acara itu mengatakan. Kegiatan penurunan Pseko merupakan suatu tradisi kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan acara adat di Desa Batu Penyabung.
“Acara ini sudah puluhan Tahun tidak pernah diadakan lagi dan akhirnya Alhamdulillah sekarang bisa sama-sama melaksanakan kembali acara adat turun temurun nenek moyang kita ini yaitu acara penurunan Pseko. Yang mana Pseko ini maksudnya adalah berpindah dari pemimpin lama ke pemimpin yang baru.,” kata Saidina Umar selaku ketua Pelaksana. Rabu, (08/02/2023).
Sebagai Kades Batu Penyabung, Saidina Ali F pada sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat Desa Batu Penyabung atas terselenggaranya acara penurunan Batu Pseko.
“Terimakasih sebelum nya saya ucapkan kepada semua masyarakt atau seluruh unsur yang terlibat dalam menyukseskan acara adat hari ini. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat bisa kembali mengenang sejarah masalalu dan mengenal sejarah darimana asal muasal Desa Batu penyabung” ucapnya.
Sementara itu sebagai orang Nomor Satu di Kecamatan Bathin VIII, Ario L Fajrin mengatakan, acara turun Pseko sebenarnya bertujuan untuk menjaga sejarah nenek moyang dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga keharmonisan dan kekompakan di Desa Batu Penyabung.
“Harapannya dengan adanya acara ini, adat istiadat yang ada di Batu Penyabung bisa dilestarikan dan bisa menjaga keharmonisan antar masyarakat dan khususnya bagi anak muda sehingga bisa tahu tentang sejarah Desa Batu penyabung,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaan acara adat penurunan Pseko itu juga disampaikan penyampaian twntang sejarah asal mula berdirinya Desa Batu Penyabung serta memperlihatkan Pseko-pseko yang dipimpin oleh tokoh masyarakat desa Batu Penyabung Lukman Majid. kemudian juga ada penyampaian isi sedekah yang disampaikan oleh Idris.
Tak hanya itu, dalam rangkaian acara adat itu juga ada membahakan kajian tentang Pseko-pseko Desa Batu Penyabung yang disampaikan oleh Dr. H. Hermanto Harun, Lc, M.Hi yang mana dirinya mengatakan bahwa, dalam piagam peninggalan sejarah Batu Penyabung ini didalamnya bercerita tentang cerita Nabi Adam dengan Hawa yang digoda oleh iblis dan ular besar.
“Selain cerita Nabi adam ini ada pula tentang hukum-hakam atau pun norma-norma yang harus dipatuhi di Batu Penyabung ini,” pungkasnya.
Lebih jauh lagi H Hermanto Harun juga mengatakan bahwa,”pemimpin pertama Batu Penyabung ini bernama Said Abdullah yang kemungkinan besar memiliki hubungan tali darah dengn Yaman ataupun Turki dan juga bisa jadi ada hubungannya dengan penyebaran islam pertama di Batu Penyabung ini,” paparnya.
Pada acara tersebut, saat dilakukannya pengukuhan gelar oleh ketua LAM Batu Penyabung M. Ali Napiah. kades Batu Penyabung Saidina Ali F mendapatkan gelar Rio Pamuncak Sakti Nan Tuo.
Turut hadir pada acara itu yakni Camat kecamatan Bathin VIII, Seluruh kades dan Lurah sekecamatan Bathin VIII,ketua bidang dakwah dan pengembangan masyarakat MUI Provinsi Jambi Dr. H. Hermanto Harun, Lc, M.Hi, juga turut hadir Kades Mentawak Baru Air Hitam yang mana diketahui Kades yang merupakan salah satu putra asli Batu Penyabung. Acara ditutup dengan bacaan Tahlil dan Do’a bersama untuk negeri yang dipimpin oleh KH.M Atiq Ahmad.