Sudah 7 Hari, Air di Lubang Jarum Tempat 11 Korban Terkubur Mulai Berbau Busuk
Inilahjambi MERANGIN – Sebelas (11) orang yang terkubur di lubang tambang (lubang jarum) di Desa Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap, hingga hari ke-7 belum juga bisa ditemukan. Upaya tim mengevakuasi korban masih nihil.
Pantauan Inilahjambi di lokasi evakuasi, air yang keluar dari dalam lubang telah berbau busuk dan menyengat. Namun hingga kini, tim tetap melakukan berbagai cara menemukan korban. Upaya mMulai dari pembentukan tim regu evakuasi Polri, TNI dan Basarnas dan menambah mesin pompa air sebanyak 13 set.
Bahkan dua alat berat rencanannya akan dikirimkan untuk melakukan pembongkaran lubang.
Bupati Mmerangin Al Haris, mengatakan, musibah tersebut menjadi pembelajaran yang sangat berarti bagi seluruh masyarakat Merangin, khususnya para pelaku PETI di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Merangin.
“Pemerintah bersama Polri, TNI dan Basarnas terus berupaya keras bisa mengeluarkan jasad korban dari lubang jarum yang dalam dan berbelok-belok dipenuhi air tersebut. Namun upaya masih nihil. Ini adalah pemberlajaran bagi masyarakat Merangin, khususnya para penambang ilegal,” kata Haris.
Bupati juga mengajak keluarga korban dan seluruh masyarakat Merangin untuk bersama-sama berdoa, agar evakuasi jasad korban bisa secepatnya berhasil. Berdoa agar kondisi cuaca tetap terang.
Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Merangin dalam sepekan terakhir disebut menjadi kendala dalam proses evekuasi. Sebab lubang jarum yang airnya sempat menyusut disedot 13 mesin pompa, kini kembali dipenuhi air.
“Kita terus berusaha mencari jasad korban, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pelaksanaan evakuasi berlangsung selama tujuh hari. Jika selama tujuh hari itu tidak juga berhasil, akan ditambah tiga hari lagi,” jelas Bupati.
(Kil)
