Terkuak Sumber Dana GAR-ITB Untuk Laporkan Din Syamsuddin

Terkuak Sumber Dana GAR-ITB Untuk Laporkan Din Syamsuddin


Inilah Jambi – Aliran dana operasional untuk proyek pembusukan terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin oleh Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) bocor ke publik. Laporan keuangan GAR ITB bertajuk ‘LAPORAN KEUANGAN PROYEK DinS’ dibuat pada 1 Februari 2021 memuat daftar pemasukan dan pengeluaran proyek tersebut.

Juru Bicara GAR ITB, Shinta Madesari Hudiarto, mengakui laporan keuangan itu dibuat pengurus GAR ITB. Dia mempertanyakan mengapa laporan itu bisa sampai dikonsumsi publik.

“Betul Mas itu laporan keuangan GAR. Dapet dari mana Mas?” ujar Shinta seperti dilansir Republika, Kamis (18/2).

Shinta menerangkan laporan keuangan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus GAR ITB kepada donatur. Laporan keuangan itu memuat beragam pengeluaran kegiatan GAR ITB terkait proyek Prof Din Syamsuddin yang menjabat anggota Majelis Wali Amanat ITB.

Tertulis dalam laporan tertanggal 1 Februari 2021 dengan kop GAR ITB berjudul ‘LAPORAN KEUANGAN PROYEK DinS’, total mengumpulkan donasi berbagai alumni.

Sumber dana berasal dari donasi individual dari 71 alumni ITB senilai Rp 41.834.579 dan donasi komunitas alumni ITB Angkatan 1973 sebesar Rp8.451.082, kemudian pendapatan bunga Rp35.399,48. Total dana yang terkumpul Rp 50.321.060 sebagai modal operasional proyek tersebut.

Adapun pengeluaran proyek Din, total mencapai sekitar Rp 35 juta. Biaya terdiri biaya pasang dan penjagaan spanduk PECAT DS Rp 5,26 juta, biaya kirim rilis dan surat terbuka Rp 669 ribu, biaya pasang dan penjagaan spanduk PECAT DS sebesar Rp 3.93 juta, biaya karangan bunga Dukung Polda Metro Jaya Rp 1,3 juta, biaya 3 karangan bunga ‘Dukung Brimob Polri’ Rp 2,85 juta, karangan bunga untuk Menko Polhukam Rp 1,3 juta, dan keperluan lainnya.

Baca : Nama Wapres Ma’ruf Amin Disebut di Sidang Suap Jaksa Pinangki
Selain itu, juga ada biaya operasional delegasi GAR ITB ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, beserta kiriman papan bunga dan rilis yang nilainya jutaan rupiah

Shinta menyatakan laporan itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus GAR ITB kepada donatur dan tidak perlu dipermasalahkan.

“Dari Juni (2020) sampai dengan akhir Januari ini (2021). Kami memang share di WAG (Whatsapp Group) komunitas ITB untuk akuntabilitas. Mungkin ada yang share keluar ya, hehe… iseng amat…” kata Shinta.

***

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN