Tim Upayakan Evakuasi 11 Korban yang Terjebak dalam Lubang Tambang di Merangin

Inilahjambi, MERANGIN – Evakuasi sebelas pekerja tambang yang tertimbun longsor di dalam lubang jarum dekat pinggiran Sungai Merangin, Lubuk Bacang, Desa Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap, Merangin, sampai saat ini terus dilakukan.

Para korban terjebak di dalam lubang sedalam hampir 50 meter sejak Senin sekitar pukul 13.00 WIB. Hingga Selasa, para korban belum dapat dievakuasi.

Tim bekerja dengan cara menyedot air yang masuk ke lubang tambang. Kesulitan utama tim yang terdiri dari TNI dan Polri ini karena hujan yang turun sekitar pukul 15.00 sampai pukul 18.00 pada Selasa 25 Oktober 2016 menghambat proses penyedotan di lokasi tambang.

Di lapangan, keluarga para korban masih terus menunggu jasad kerabat mereka yang tertimbun longsor di lobang jarum itu.

Tim terdiri dari Kodim 0420/Sarko dipimpin langsung Letkol Inf I Nyoman Yudhana DP, berserta anggota Koramil TNI AD sebanyak 20 orang.

Tak itu saja, tim dari Polres Merangin dipimpin Kapolres AKBP Munggaran Kartayuga ditambah anggota Shabara Polsek Sungai Manau sebanyak 20 orang.

Untuk tim SAR Brimob Pelopor B diambil alih Kompol Asep Sujarwadi dengan anggota 13 orang.

Dari tim BPBD Merangin mengirimkan 8 orang anggota ke lokasi tambang tersebut.

Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga mengatakan, hingga saat ini tim terus bekerja dalam penyelamatan sebelas korban.

“Intinya, tim kita terus melakukan pekerjaan mengurangi air di dalam lobang tersebut, karena air masuk cukup banyak,” tutur Kapolres Merangin AKBP Munggaran.

Lanjutnya, karena jasad korban berada di bawah Sungai Merangin, maka tim juga memperbanyak mesin penyedot air.

“Tadinya mesin sedot ada empat, melihat agak lambat, maka kita lakukan penambahan mesin penyedot menjadi lima mesin. Mudah-mudahan jasad ini mudah cepat bisa diambil,” harap Munggaran.

Dandim Letkol Inf I Nyoman Yudhana DP, mengatakan, awalnya saat tim menuju ke lokasi untuk evakuasi korban, sempat jaga jarak masyarakat dengan anggota di lokasi.

Namun, anggota pun terus mendekati bahwa niat dari anggota itu baik.

“Masyarakat sempat juga jarang dengan anggota, karena takut, dan tidak biasanya anggota masuk, tapi mereka pun mendekat, dan mau membahu dengan anggota,” ungkap Dandim Letkol Inf I Nyoman Yudhana DP.

“Sedangkan untuk evakuasi masih berlangsung dalam mengeluarkan air, cepat air surut agar dapat evakuasi korban, atau kemungkinan kita masih menungu sampai besok pagi, ” tutupnya.

 

 

 

 
(Kil)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN