800 Guru di Tanjabtim Jalani Uji Kompetensi Secara Online
Inilahjambi, MUARA SABAK– Sekitar 800 orang guru di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, menjalani Uji Kompetensi Guru (UKG) sejak seminggu ini hingga 27 November 2015 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Feri Marjoni, kegiatan yang dilakukan selama empat hari itu dilaksanakan untuk mendapatkan peta-peta kemampuan guru di daerah tersebut.
“Jadi uji kompetensi ini dilakukan secara berkala. Ini memang baru yang pertama. Gunanya untuk mengetahui kemampuan para guru secara berkala. Dengan ini, pemerintah memiliki data dan peta kemampuan guru,” kata Feri di Muara Sabak, Kamis 26 November 2015.
Dikatakan Feri, uji kompetensi tersebut sama dengan evaluasi dari berbagai pelatihan sebelumnya. Meski tidak memiliki konsekuensi apapun, namun Feri berharap para guru menjalankan ujian secara maksimal sehingga nilai rata-rata kemampuan mereka menjadi meningkat.
Yang penting, kata Feri, para guru mengetahui kemampuan mereka masing-masing sebatas apa. Jika para guru sudah tahu kemampuan, maka diharapkan melakukan upaya-upaya perbaikan atau pembelajaran, sehingga ke depan dapat semakin baik.
“Memang perlu diluruskan, ujian ini tidak ada kaitannya dengan sertifikasi dan sebagainya. Ini adalah evaluasi biasa, tapi kami berharap para guru menjalankan ujian secara maksimal,” kata dia lagi.
Uji kompetensi ini dilakukan secara online. Seluruh bahan, soal dan metode ujian disiapkan oleh Kementerian, sehingga dinas pendidikan di daerah hanya bertugas sebagai pengawas dan pelaksana di lapangan.
Hasil dari ujian ini segera dapat diketahui dari data-data yang masuk ke server tidak lama setelah peserta selesai menjawab soal-soal ujian.
Salah seorang guru SD Negeri di Rantau Rasau, Mubharokah, mengaku mengikuti ujian dengan santai dan tenang. Menurut dia, soal-soal yang diujikan secara umum telah dipelajari, sehingga tidak ada yang sulit.
“Ini memang ujian biasa. Dilakukan secara online. Soal-soalnya biasa saja, tidak ada yang sulit, sebab sudah dipelajari sebelumnya,” kata dia.
Mubharokhah yakin, dengan ujian tersebut dirinya menjadi tahu kelebihan dan kekurangan dirinya sebagai guru, sehingga mampu meningkatkan kompetensi di dalam mengajar ke depannya.
(Budhiono)