Sering Beri Cinderamata dan Bantuan Uang ke Warga, Walikota Jambi Syarif Fasha Merasa Tekor, Ini Video Pengakuannya

Sering Beri Cinderamata dan Bantuan Uang ke Warga, Walikota Jambi Syarif Fasha Merasa Tekor, Ini Video Pengakuannya


Inilah Jambi – Syarif Fasha mengaku sejak menjadi Walikota Jambi dirinya merasa tekor alias merugi.

Pernyataan itu disampaikan Fasha di hadapan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan pejabat setempat yang terlihat dalam sebuah video yang diunggah ke You Tube pada 22 Mei 2015 silam.

Menurut Fasha, banyak pejabat dari luar Provinsi Jambi yang datang ke daerah tersebut, dan biasanya diberi cinderamata. Namun karena pemerintah kota tidak memiliki anggaran untuk itu, maka barang-barang tersebut biasanya dibeli dari dana operasional walikota, bahkan uang pribadi dari tabungannya.

“Tamu-tamu itukan biasanya selain disiapkan cinderamata, kadang kita juga siapkan hal-hal lain, yang memang tidak disiapkan oleh pemerintah kota. Saya sebagai kepala daerah, kadang harus gunakan uang tabungan saya. Semakin lama semakin tekor saya jadi walikota,” kata Syarif Fasha.

Selain untuk cinderamata para pejabat, Fasha juga mengaku harus menguras tabungan saat ada LSM yang datang (meminta uang), masyarakat yang akan berobat meminta bantuan untuk membeli tiket, termasuk yang meminta bantuan untuk membayar SPP dan lainnya.

Dihadapan Ridwan Kamil yang mengangguk-angguk, Fasha menyatakan pusing dengan soal itu. Sebab jika dia gunakan anggaran dari APBD untuk bantuan-bantuan seperti itu, maka butuh waktu setahun lagi untuk merealisasikannya.

“Mereka bilang, kok setelah jadi Walikota Bapak demikian. Dulu waktu jadi pengusaha bebas-bebas saja keluarkan uang. Jadi bagaimana, saya tidak ngerti cara mengeluarkannya (anggaran APBD),” tutur Fasha lagi.

Baca juga:

Pernyataan itu terlihat di menit ke 8.23 menit. Pada menit selanjutnya terlihat Fasha bertanya ke Ridwan Kamil darimana dia (Ridwan Kamil) mengadakan cinderamata yang diberikan kepada dirinya.

Video yang berdurasi 10.11 menit itu diunggah oleh Diskominfo Bandung setelah Walikota Jambi mengunjungi daerah tersebut bersama rombongan pejabat Kota Jambi.

Tampak dalam rombongan itu Obliyani, Kepala DPKAD, Kabag Keuangan dan para kabid lainnya.

Dari pembicaraan awal, terdengar Fasha menyampaikan tujuan kunjungannya saat itu, yakni studi banding bagaimana menggunakan dan mengelola dana operasional kepala daerah, dan berapa pembagiannya antara wakil dan walikotanya.

Dia juga mengaku dana operasional kepala daerah selalu Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) setiap tahunnya, karena tidak bisa digunakan secara maksimal.

“Setiap tahun kami selalu Silpa untuk biaya operasional kepala daerah, dan hampir-hampir tidak bisa digunakan, karena minimnya informasi yang kami miliki,” katanya lagi.

Diketahui, Syarif Fasha dilantik jadi Walikota Jambi pada November 2013. Pernyataannya soal anggaran operasional kepala daerah yang ‘selalu Silpa setiap tahunnya’ itu disampaikanya pada Mei 2015. Artinya, kepemimpinan Fasha saat itu berjalan belum sampai 2 tahun.

 

Tonton videonya 

 

(Nurul Fahmy)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN