Zumi Zola Tantang Seniman Teater Jambi Beradu Akting dalam Satu Panggung

Inilahjambi, KOTA JAMBI – Gubernur Jambi Zumi Zola meminta seniman teater yang dinaungi Dewan Kesenian Jambi (DKJ) mengonsep sebuah seni pertunjukkan yang berkualitas dan memiliki nilai jual di kalangan masyarakat umum. Zola bahkan menantang para teaterawan untuk beradu peran bersamanya, menyatu dalam satu panggung di sebuah pementasan teater.

Pernyataan itu disampaikan Zumi Zola dalam dialog bersama para pengurus Dewan Kesenian Provinsi Jambi (DKJ) pada Minggu 15 Mei 2016 di Rumah Dinas Gubernur Jambi.

Dalam pemaparanya, Zola mengganggap seni-budaya Jambi memiliki nilai yang tinggi, sehingga layak menjadi sarana penguatan karakter dan identitas daerah.

“Saya minta DKJ untuk menyelamatkan seni-budaya yang berada di daerah, karena memang berada diambang kepunahan. Pemprov pada prinsipnya, mendukung dan mengapresiasi program-program DKJ. Untuk itu, kita bakal buat Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pelestarian nilai-nilai budaya Melayu Jambi,” kata Zumi Zola.

Zola berharap DKJ dapat melakukan audiensi dengan pemerintah 11 kabupaten/kota. Kewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian Jambi, tidak hanya tanggung jawab Pemprov Jambi. Sehingga semua pihak dapat bersinergi untuk menguatkan seni-budaya lokal.

Ketua Umum Dewan Kesenian Jambi, Fahmi Sabki merespon positif komitmen Gubernur Provinsi Jambi untuk mengembangkan seni-budaya. Sehingga sinergi kemitraan antara DKJ dengan pemerintah daerah melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dapat menguatkan seni budaya lokal.

“Kita akan lakukan audiensi dengan setiap kepala daerah. Karena ini perintah langsung dari gubernur. Karena ada ratusan seni tradisi berada di ambang kepunahan. Dan sebagian besar memang berasal dari daerah kabupaten/kota,” jelasnya.

Untuk diketahui, Fahmi memang mengkhawatirkan kondisi kesenian daerah (kini) karena dalam kondisi mengantri untuk punah. Kondisi yang tak kalah memprihatinkan, ada 30 seni-budaya Jambi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Sejauh ini, setelah diakui secara nasional, tidak ada tindak lanjut dari pemerintah untuk mengembangkannya.

Harapannya, dengan didukungnya program-program DKJ oleh pemerintah daerah. Seni-budaya Jambi dapat diselamatkan. Ia mencontohkan, DKJ akan memasukkan seni tradisi dalam pembelajaran muatan lokal di sekolah. Dampaknya, pembangunan sumber daya manusia (SDM) berbasis seni-budaya dapat berjalan optimal.

Berita terkait:

 

(Wendi)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN