Zumi Zola Unggulkan Film “Oversize Me” dalam Eagle Award 2016, Seperti Apa Sih Filmya?

Inilahjambi, KOTA JAMBI – Gubenur Jambi Zumi Zola mengaku menjagokan film dokumenter berjudul “Oversize Me” yang ikut dalam kompetisi tahunan Eagele Award.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak muda yang meneliti dampak dari terus-menerus mengkonsumsi makanan junk food dan fast food (makanan cepat saji) terhadap kesehatan tubuh.

Zola mengemukakan, nilai positif dari film “Oversize Me” tersebut adalah, si anak muda tersebut rela menjadikan dirinya sendiri menjadi bahan pembuktian.

“Film dokumenter itu punya kekhasan dibandingkan dengan jenis film yang biasa kita tonton di bioskop, dalam film dokumenter nilai idealismenya tinggi, kejujurannya sangat tinggi, informasinya sangat padat. Saya pikir ini bagus untuk menjadi salah satu pilihan bagi adik-adik di Jambi ini untuk membuat film dokumenter nantinya,” ujar Zola, Kamis 19 Mei 2016.

Pernyataan itu disampaikan Zumi Zola dalam Eagle Roadshow “Indonesia Sehat”, Eagle Award Documentary Competition, bertempat di Aula Rektorat Universitas Jambi (Unja), Kampus Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis.

Zola mengemukakan, kedatangan tim Eagle Institute ke Provinsi Jambi merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Jambi, terutama bagi generasi muda Jambi untuk mengangkat Jambi dalam film dokumenter.

Zola mengimbau generasi muda Jambi untuk berkarya dalam film dokumenter dan memanfaatkan kedatangan tim Eagle Institute ke Jambi semaksimal mungkin.

Menurut Zola, banyak bahan untuk dijadikan film dokumenter di Provinsi Jambi, dari Keinci sampai Tanjung Jabung Timur, yang bisa diangkat, misalnya Suku Anak Dalam yang pernah dijadikan film di layar lebar Sokola Rimba yang mendapat respon positif.

“Kita mempunyai banyak bahan, ini tantangan kita,” sebut Zola.

Produser film dokumenter dari Eagle Institute, Jastis menyatakan, setelah 12 tahun Eagle Institute, ini pertama kalinya pihak Eagle Institute datang ke Jambi.

Jastis mengungkapkan, alasan pemilihan Jambi, selain sebelumnya belum pernah didatangi oleh pihak Egle Institute, adalah karena Gubernur Jambi Zumi Zola adalah eks aktor, mempunyai pengalaman dalam dunia perfilman.

Jastis mengharapkan, dengan kedatangan tim Eagle Institute ke Jambi, akan lahir film dokumenter tentang Jambi atau dengan bahan Jambi, dengan local wisdom (kearifan lokal) yang bisa menginspirasi. “Hal-hal yang inspiring bisa memberikan energi positif bagi masyarakat,” ungkap Jastis.

Jastis menyatakan, Eagle Institute ingin memberikan kesempatan luas kepada masyarakat Indonesia, termasuk Jambi, untuk membuat film dokumenter.

Jastis mengungkapkan, orang yang tertarik untuk membuat film dokumenter tidak perlu memikirkan teknis dalam pembuatan film, namun yang paling penting adalah ide dan gagasannya menarik, kemudian pihak Eagle Institute akan membantu untuk memfasilitasi untuk menjadikannya film dokumenter.

“Jangan memikirkan teknis, cukup gagasannya,” ujar Jastis.

Toni Trimarsanto, sesepuh dalam pembuatan film dokumenter menambahkan, ada 3 indikator kesuksesan film dokumenter, yaitu :

1. Ada keteladanan dari film yang disajikan, 2.Kalau ada masalah seperti apa solusinya, dan 3.Drama, artinya bagaimanapun film yang disajikan harus bisa dinikmati.

Dalam acara yang dipandu oleh presenter Metro TV, Stephanie Silitonga tersebut, dilakukan tanya jawab para mahasiswa mahasiswi dengan pihak Eagle Institute dan dengan Gubernur Jambi.

 

(Humas Prov Jambi).

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN