Alternatif Operasi Plastik, Apa Saja Keunggulan dan Risiko Filler?
Inilahjambi – Cantik menjadi kata yang sulit untuk didefinisikan bagi kaum hawa. Selain itu cantik tentunya menjadi dambaan pula bagi kaum hawa. Namun, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang definisi cantik. Wajah cantik akan lebih menarik jika bentuknya proporsional.
Banyak perempuan tak puas dengan bentuk wajahnya seperti kurang mancung, terlalu tembem, dagu kurang lancip, dan lain sebagainya. Sehingga memilih untuk melakukan treatment khusus.
Injeksi filler merupakan salah satu alternatif tindakan estetika untuk mewujudkan wajah proporsional. Dalam dua tahun terakhir, injeksi filler semakin populer.
“Tindakan ini sangat cocok untuk orang yang takut atau masih ragu untuk melakukan tindakan operasi,” kata Owner The Clinic Beautylosophy, dr. Danu Mahandaru, Sp.BP-RE dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu 16 Juli 2017 seperti dikutip dalam jpnn.com.
Apa saja keunggulannya?
Metode atau tindakannya hanya menggunakan jarum suntik kecil atau tanpa sayatan. Prosesnya pun cepat hanya beberapa menit. Bersifat sementara dan nyaris tanpa pemulihan. Dan awet hasilnya hingga satu tahun.
Danu menambahkan, injeksi filler ini adalah tindakan menyuntikkan bahan tertentu ke dalam area tubuh yang diinginkan. Filler ini beragam jenisnya, ada yang bersifat semi permanen ada yang temporer (sementara). Saat ini yang aman dan banyak digunakan adalah yang berbahan dasar Asam Hyaluronat.
Asam Hyaluronat sangat aman untuk tubuh karena terdapat di dalam tubuh. Sehingga kandungannya akan diserap sempurna oleh tubuh.
“Seandainya pasien tidak menyukai hasilnya dan menginginkan untuk dihilangkan fillernya, maka terdapat antidotum untuk filler jenis HA (Asam Hyaluronat) ini, dan area tubuh yang disuntikkan akan kembali seperti semula,” paparnya.
Injeksi filler ini dapat dilakukan hampir di semua area, seperti hidung, bibir, dagu, garis senyum, pipi, dahi, pelipis, bawah mata, dan lainnya.
Kebanyakan orang melakukan filler untuk mempunyai bentuk hidung yang mancung, bibir yang lebih berisi, dagu yang lancip dan mengkoreksi kantung mata.
Fungsi filler ini selain untuk menambah volume juga dapat untuk melakukan peremajaan kulit pada area wajah yang diisi.
Disarankan, penggunanya untuk tidak mengkonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin dan minuman beralkohol karena dapat menyebabkan bengkak atau memar yang berlebihan. Sebelum injeksi filler diaplikasikan, pasien akan diberikan obat anestesi topical atau krim pada area yang diinginkan.
“Walaupun di dalam filler ini terkadang sudah terdapat obat anestesi agar nyaman saat disuntikkan,” ungkapnya.
Apa saja Risikonya?
Risiko penggunaan filler yaitu bisa menimbulkan reaksi alergi, bengkak, memar, kulit mati hingga yang terekstrim kebutaan. Hal ini dapat terjadi jika injeksi filler salah dan masuk dalam pembuluh darah tubuh kita. Pemahaman anatomi wajah sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya semua komplikasi di atas.
Danu menyarankan agar penggunaan filler lebih aman agar memastikan diri bahwa pasien ditangani oleh dokter yang mempunyai kompetensi dan bersertifikasi untuk melakukan injeksi filler. Kedua, pastikan filler yang digunakan telah lulus sertifikasi FDA dan teregistrasi di Kementerian Kesehatan RI. Terakhir, perbanyak konsultasi dengan dokter yang akan melakukan injeksi filler.
(Sumber: jpnn.com)