Bandara Sultan Thaha Jambi Belum Jadi International Airport, Ini Dia Kekurangannya

Inilahjambi, KOTA JAMBI  – Meski jumlah penumpang di Bandara Sultan Thaha di Jambi diprediksi meningkat hingga 1,6 juta orang dari sebelumnya 700 ribu orang pertahun, namun Bandara kebanggaan orang Jambi ini belum masuk kategori bandara internasional.

Nah, kok bisa? Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi, untuk menjadi bandara internasional, dibutuhkan daya tampung penumpang minimal 3 juta per tahunnya.
Masih butuh waktu 4 sampai 5 tahun lagi bagi Jambi untuk meningkatkan status bandaranya. Namun melihat dari peningkatan jumlah penumpang AP II optimistis bahwa Bandara Sultan Thaha akan bisa melayani penerbangan internasional 4 tahun mendatang.

“Ini seperti juga demand and supply pada titik di atas 3 juta layak bandara itu. Kita masih ada waktu 4 sampai 5 tahun untuk melakukan itu,” jelas Budi di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Kamis 21 Juli 2016.

Dengan rencana proyek yang akan terus dikembangkan secara bertahap, rute internasional nantinya dapat dilayani.

“Kita akan menghitung investasi bertahap. Mungkin tahun depan 1 juta dulu, tahun depan 1 juta lagi sehingga ini kaya rumah tumbuh,” kata Budi.

Selain itu, tentu masih ada persyaratan lainnya agar masyarakat Jambi dapat dengan mudah terbang ke luar negeri tanpa perlu transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Sedangkan yang sangat difokuskan saat ini adalah menambah kapasitas bandara menjadi 3 juta penumpang.

“Kalau sekarang 1,6 juta karena biasanya ada rasio tertentu. Kita kan punya contoh di Padang, Kualanamu. Rule of time-nya itu kalau sudah di atas 3 juta,” tutup Budi.

 

 

 

(Olivia Admira/Detik)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN