Berkali-kali Zola Sebut Ada Pasukan Bersenjata yang Bekingi PETI di Uluan Jambi, Siapa Mereka?
Inilahjambi, JAMBI – Gubernur Jambi Zumi Zola berkali-kali menyebutkan dirinya mendapat laporan soal adanya orang-orang yang dipersenjatai yang menjaga aktivitas Penambangan Emas Tanpa IZin (PETI) di wilayah Ulu Jambi.
Terakhir Zola menyebutkan soal itu dihadapan para mahasiswa Universitas Jambi, saat kuliah umum bersama Dubes Inggris Moazzam Malik di univeritas negeri tertua di Jambi itu, Senin 13 Maret 2017.
Zola menyebutkan adanya pasukan bersenjata itu saat menanggapi pertanyaan mahasiswa soal efektivitas Perda dan Pergub Karhutla yang baru saja diluncurkan.
“Seberapa efektif Perda dan Pergub ini, sebab masalah PETI saja yang sudah lama terjadi belum dapat diselesaikan,” tanya mahasiswa tersebut, dihadapan puluhan peserta kuliah.
Menurut Zola, perlu sinergisitas berbagai unsur dan lapisan untuk menangani persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Penanganan persoalan PETI ini, lanjut Zola, juga harus didukung oleh seluruh masyarakat.
“Masyarakat harus membuat penolakan terhadap praktik ini. Masyarakat harus tahu, bahwa mereka hanyalah operator, sementara otaknya dan yang mengambil untung besar dari aktivitas ini adalah para cukong dan bos, yang nota bene bukan orang Jambi,” ujar Zola.
Dikatakan Zola, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya untuk memberantas aktivitas ilegal ini, termasuk memabakar dompeng dan menangkap para pelaku.
“Tapi apa, hari ini kita bakar satu dompeng, besoknya 300 dompeng baru masuk. Ini fakta! Belum lagi adanya pasukan bersenjata yang mengawal aktivitas ini. Apalah kekuatan Pol PP yang cuma pakai pentungan untuk menghadapi orang-orang bersenjata itu,” kata Zola dengan suara meninggi.
Zola mengaku tidak tahu siapa orang-orang yang dipersenjatai itu. Sehingganya dia tak hendak menyebut nama atau satuan tertentu. Tapi pengakuannya, dia sudah melaporkan soal ini ke Pangdam.
“Saya sudah lapor ke Pangdam soal adanya orang-orang bersenjata ini,” tegas Zola.
Diketahui, aktivitas PETI, khususnya di wilayah Ulu (hulu) Jambi, yang melingkupi, Bungo, Merangin dan Sarolangun ini sudah demikian mencemaskan. Bukan hanya kerusakan alam (sungai) yang terjadi, karena air yang bercampur merkuri, tapi juga korban jiwa manusia sudah terlalu sering jatuh karena aktivitas ini.
(Nurul Fahmy)