Dari Bengkel ini Diharapkan Lahir Generasi Baru Sastra di Jambi
Inilahjambi, KOTA JAMBI – Pelatihan Penulisan Cerpen yang diadakan oleh Bengkel Sastra Kantor Bahasa Provinsi Jambi, sejak 19 hingga 31 Oktober 2015 kemarin telah berakhir.
Dari bengkel tersebut, panitia berharap dapat lahir generasi sastra, penulis dan penikmat sastra baru di Jambi, terutama dari kalangan anak-anak muda.
“Kami sangat berharap lahirnya generasi baru dalam dunia sastra di Jambi, terutama dari kalangan anak-anak muda. Bengkel ini sebenarnya menjadi kawah pembibitan generasi baru sastra di Jambi. Semoga itu dapat terwujud,” kata Panitia Bengkel Sastra, KBPJ, Ricky A Manik, Sabtu.
Diakui Ricky, pelatihan yang dibagi dalam dua kelompok dan diikuti oleh 93 siswa ini memang terasa sangat singkat, apalagi bagi para peserta.
Mereka merasa waktu dan kesempatan masih tidak memadai untuk dapat menyerap ilmu yang dimiliki oleh para mentor.
Baca juga:
- Kasihan, Dampak Kabut Asap di Jambi Sebabkan Penciuman Orang Buta ini Lumpuh
- Gus Tf Sakai dan Agus Hernawan Beri Pelatihan Menulis Cerpen di Kantor Bahasa Jambi
- Puluhan Siswa SMA di Jambi Akan Observasi Dampak Kabut Asap
“Enam hari pertemuan dirasakan kurang bagi peserta. Bahkan sampai hari terakhir, seluruh peserta masih terus antusias mengikuti jalannya pelatihan,” kata Ricky.
Dikatakan Ricky, dalam setiap pelatihan yang mereka adakan, seluruh peserta memang tampak antusias mengikuti jalannya pelatihan
Salah satu penyebab menariknya pelatihan tersebut, lanjut Ricky, yakni metode pelatihan yang tidak monoton dan statis.
“Mereka merasa diberi tempat dan ruang dalam berekspresi. Mereka merasa menjadi subjek (pelaku). Sistem inilah yang kami pertahankan dalam bengkel sastra di KBPJ ini,” ucapnya.
Selain teori, para peserta juga diberikan ruang dan waktu untuk melakukan observasi dengan turun langsung ke lapangan, mempraktekkan berbagai ilmu yang mereka pelajari.
“Hasil observasi itu jadi bahan tulisan mereka, setelah jadi langsung dibahas bersama-sama. Disini yang menariknya. Kelas jadi hidup dan dinamis,” katanya.
Menyikapi singkatnya waktu pelatihan dan antusiasme para peserta untuk tetap belatih, berkomunikasi dan berdiskusi, panitia telah mengupayakan sebuah forum setiap bulannya untuk mereka bersama.
“Dalam forum itu nantinya akan dilakukan berbagai kajian, diskusi dan lainnya, agar ilmu dan semangat para alumni bengkel sastra ini tetap terjaga, dan mereka dapat terus berkarya,” pungkas Ricky.