HUT Ke 66 Tahun Kecamatan Mersam, Camat Rinto Ajak Kades dan Lembaga Adat Desa Lakukan Pelatihan Adat
Inilahjambi.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kecamatan Mersam ke 66 Tahun 2024, Camat Mersam Rinto Saputra mengemukakan Adat Kecamatan Mersam sudah banyak tergerus. hal itu dikemukakan Camat Rinto saat menyampaikan sambutan nya pada pembukaan acara Perdana Lomba Prosesi Adat Penganten pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kecamatan Mersam. Senin (24/6/2024).
” Sayo dulu jadi camat di Batin XXIV, menggadang-gadangkan Batin, namun dari Kecamatan Mersam tidak ada yang hadir mendaftarkan sebagai peserta pada lomba prosesi Adat pengantin yang dilombakan di Adat Kabupaten pada Tahun 2023, padahal kito Kecamatan Mersam di Kabupaten Batang Hari di gadang-gadangkan dengan Adat istiadatnya, tapi di kegiatan di Kabupaten Kecamatan Mersam kito tidak hadir,” kata Camat Rinto
” Jadi adat kita Kecamatan Mersam Iko sudah banyak tergerus di makan waktu, karena kita tahu ” Mati Anak Nangis serumah, mati Adat nangis sekampung”, nah saya takut kita nanti nangis sekampung, karena adat kita sudah banyak hilang. kenpa banyak hilang? contohnya saja sekarang, kita mengadakan prosesi adat penganten ini saja, bapak ketua Lembaga Adat Desa saja banyak kaget, banyak bertanya yang bagaimana saja adat kecamatan Mersam ?” lanjut Camat Rinto mengemukakan permesalahan Adat Mersam di hadapan Wakil Bupati dan undangan lainnya.
Dilanjutkan Camat Rinto, dikarenakan banyak nya adat istiadat yang sudah tergerus tersebut, hal itulah yang membuat Camat Rinto berniat melaksanakan lomba Adat Prosesi penganten pada rangkaian HUT Kecamatan.
” Jadi, berangkat dari situlah niat saya untuk mengangkat balik Adat Mersam bertepatan dengan usia 66 tahun Kecamatan Mersam ini. karena saya takutnya nanti adat Mersam ini hanya tinggal cerita saja kalau tidak dimulai dari kini, cuma cerita saja yang ada di Mersam ini, cuma ada cerita juga tentang cerita topeng, seperti contohnya saja adat tradisi Pencak silat saja yang muda-muda nya saja sudah tidak ada lagi saat ini, cuma ada sebatas di Bapak-bapak nya saja lagi yang tahu pencak silat, karena sudah mulai hilang juga,” ujar camat Rinto.
” Nah jadi, dalam prosesi adat penganten yang akan dilombakan ini nanti, ada juga yang menggunakan pakai teks bagi yang belum hafal, karena acara kita ini adalah pemulaan. Jadi insya Allah mudah-mudahan, saya berharap juga kepada Bapak Kades, untuk kedepannya kita tunjukan kegiatan ini secara terus menerus, jangan diputuskan hanya sebatas ini saja. Dan juga mungkin kalau ketua Adat di desa kurang tahu, agak kurang memahami kita sama-sama di tahun 2024/2025, kita masukanlah pelatihan desa di APBDes, kita anggarkan berapa yang cukup untuk menyelesaikan permesalahan adat kita ini,” pungkas Camat Rinto.