Foto: Idap Penyakit Aneh, Wajah Gadis Malang Ini Ditumbuhi Daging dan Benjolan
“Peringatan Konten Grafis Bisa Membuat Anda Tidak Nyaman”
Inilahjambi – Seorang perempuan di India bernama Khadijah Khatoon, telah mengalami penyakit aneh yang membuat dia tampak seperti tanpa wajah.
Dokter di India saat pertama kali mengetahui kondisi perempuan ini mengaku menyerah dan tidak ada yang bisa mereka lakukan terhadap perempuan 21 tahun ini.
Khadijah Khatoon mengaku dia tidak tahu apakah dia memiliki mata atau hidung dan mulut, kecuali celah kecil di sisi kiri wajahnya.
Tetapi meskipun cacat menghancurkan wajahnya, Khadijah bersikeras bahwa dia senang dan bahagia dengan kondisi tersebut.
“Aku dibuat dengan cara ini, dan aku menerimanya,” kata Khadijah seperti dilansir Daily Mail, 7 November 2015.
Khadijah mengatakan, dia hanya melakukan apa yang dia bisa. Jika itu adalah bagaimana dia dimaksudkan untuk menjadi, maka dia akan hidup dengan kondisi tersebut.
Khadijah lahir di Kolkata, Bengal Barat, India Timur dari keluraga yang miskin. Ayahnya Rashid Mulla (60) dan ibu Amina Bibi (50) menyadari ada sesuatu yang salah ketika Khadijah tidak bisa membuka matanya pada usia dua bulan.
“Dia lahir dengan kelopak mata berat tebal dan dia tampak berbeda dari anak-anak saya yang lain saat lahir. Tapi kami tidak berpikir apa-apa saat itu, sampai kami menyadari dia tidak bisa benar-benar membuka matanya,” kata Amina.
Dikatakan Amina, mereka sempat membawa Khadija ke rumah sakit, dan melakukan perobatan selama enam bulan. Para Dokter telah banyak melakukan tes. Tapi akhirnya mereka menyerah dan mengatakan tidak mampu lagi berbuat terhadap kondisi Khadija. Sejak itu, kedua orang tua ini mengaku tidak pernah lagi membawa Khadija berobat ke dokter.
Kondisi Khadijah semakin memburuk saat ia tumbuh dewasa. Kulit yang menonjol terus tumbuh di luar kendali pada wajahnya.
Khadijah tidak pernah bersekolah dan belajar. Semua yang dia tahu hanya dari dua saudara laki-lakinya, Rutpaul (28), dan Muzzafar (25) serta tiga saudara perempuan yang sekarang sudah menikah dan meninggalkan rumah.
Khadijah berkata selama hidup dirinya tidak punya teman sejati, tapi dia punya keluarga yang menyayanginya. Keluarganya adalah temannya. Dan dia mencintai mereka.
“Ini adalah saya. Ini adalah kehidupan saya. Saya mengisi hari-hari saya dengan duduk dan berpikir. Berbicara dengan ibu tentang kehidupan, dan berjalan-jalan di dekat rumah. Saya suka minum teh. Saya senang dalam hidup ini,” kata Khadija.
Saudara Khadijah bekerja di sebuah toko roti dengan penghasilan yang pas-pasan. Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Sesekali menjual buah di pasar.
Meski berharap pemerintah membantu keuangan keluarganya, namun Khadija bersikeras tidak mau dioperasi. Dia takut mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah operasi.
Menurut Amina, saat masih kecil, dokter mengatakan kepada mereka jika dia mencoba operasi, maka dia bisa mati. Sejak itu mereka takut menjalani pengobatan medis.
“Sekarang Khadijah jauh lebih tua, dan dia telah memutuskan tidak akan menjalani operasi. Dia tidak ingin mengambil risiko mati,” kata Amina.
Dokter menduga, perempuan ini memiliki neurofibromatosis. Nama umum untuk beberapa kondisi genetik yang menyebabkan pembengkakan atau benjolan, yang telah sangat fatal.
Dr Anirban Jauh Banerjee, seorang ahli bedah saraf dari Rumah Sakit Apollo, di Kolkata, mengatakan akan melakukan tes dan mengkonfirmasi penyakit tersebut setelah mengetahui hasilnya.
“Saya percaya dia menderita neurofibromatosis, tapi untuk mengkonfirmasinya, kita perlu melakukan tes genetik. Ada kemungkinan dia memiliki tumor di dalam wajahnya yang bisa berakibat fatal. Sekarang tidak ada cara untuk mengetahui apakah dia memiliki tumor di dalam kulit, kecuali dia bersedia diperiksa guna menentukan seberapa sukses operasi kelak.” kata Dokter Anirban Jauh Banerjee.
Seorang pejabat pemerintah daerah setempat, Rupak Dutta (52) mengaku batu mengetahui kondisi Khadija setelah dia melihatnya di jalan pekan lalu.
Rupak Dutta mengatakan ia merasa terdorong untuk melakukan sesuatu dan memposting foto Khadijah di Facebook agar orang terdorong untuk membantu.
“Saya sedang berjalan ke kantor saya hari ketika saya melihat dia. Saya belum pernah melihat wajah seperti itu. Saya memiliki seorang putri 13 tahun dan saya pikir apa jika dia adalah putri saya? Aku bahkan tidak menyadari air mata yang jatuh di pipiku. Saya memiliki kemampuan terbatas untuk membantunya, tapi saya pikir kekuatan jejaring sosial pasti akan membantu, makanya saya posting foto dirinya di Facebook,” kata Rupak.
Rupak kini tengah berupaya menggalang bantuan untuk Khadijah bersama LSM lokal. Mereka akan membantu membawa Khadijah bertemu dengan spesialis untuk membahas kemungkinan mengoperasi perempuan tersebut.
Sebuah laman website telah dibuat untuk menggalang dana bagi perobatan Khadijah. Anda bisa mengaksesnya di http://www.crowdfunder.co.uk/help-khadija.
Baca juga:
(Olivia Admira)