Jilbab Muslimah Sudah Mendunia, Diakui Perancang Mode Internasional
Inilahjambi – Siapa bilang mengenakan jilbab berarti menutup kemungkinan untuk tampil gaya dengan mode terkini? Pada 2016, anggapan tersebut dipatahkan oleh hadirnya banyak mode baru bagi para pengguna jilbab.
Pada awal 2016 langsung dibuka dengan persembahan rumah mode asal Italia, Dolce & Gabbana, yang meluncurkan koleksi jilbab, atau kerap pula disebut hijab. Di Indonesia, ada Uniqlo yang menggandeng desainer Hana Tajima.
Stefano Gabbana, sang pendiri menegaskan dengan tagar #dgabaya pada unggahan foto koleksi hijabnya di Instagram.
Kepada media Arab, The National, Stefano pernah menceritakan tentang idenya membuat koleksi hijab. Ia mengakui sangat tertarik dengan budaya Timur Tengah, terutama pada pakaian panjang untuk perempuan seperti abaya.
Koleksi tersebut bernuansa serba hitam, dengan aksen bunga-bungaan yang mewarnai seluruh pakaiannya.
Koleksi pakaian ini ibarat komando bagi para pegiat mode berjilbab. Mereka terlihat lebih percaya diri dan ekspresif dalam mengenakan beragam gaya pakaian, hingga akhirnya istilah mipster menjadi viral di dunia maya.
“Mipster atau muslim hipster adalah seseorang yang berada di garis depan untuk musik terbaru, mode, seni, pemikiran kritis, makanan, imajinasi, kreativitas, dan segala hal. Mipster juga merupakan orang yang berani, namun tetap rendah hati, memiliki pikiran terbuka untuk ide-ide yang berbeda. Tak ada syarat apa pun untuk jadi mipster. Siapa saja boleh dan bisa jadi mipster,” tulis laman Facebook resmi grup ini, Mipsterz- Muslim Hipsters.
Meskipun istilah ini menuai kritikan dari berbagai pihak yang tak menyetujuinya, tetapi menurut Mipsterz, video ini dibuat untuk memberikan makna yang lebih luas tentang bagaimana rasanya menjadi seorang muslim berkebangsaan Amerika.
Fenomena tersebut mengindikasikan, perempuan muslim tak selalu identik dengan hal-hal yang ketinggalan zaman, sungkan untuk bersuara, namun bisa tampil percaya diri.
(Sumber: beritagar.id)