Kemarau Panjang, PTPN VI Beri Jalan Keluar
Kemarau Panjang, PTPN VI Beri Jalan Keluar
Inilah Jambi – Bagai mendapat setetes air ditengah padang pasir, beginilah kondisi warga desa sungai tawar, Kecamatan Mendahara, Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Ketika kebutuhan air bersih susah di dapat pada musim kemarau saat ini, PTPN VI Unit Usaha Lagan bersama personil Kodim 0419/Tanjung Jabung datang membuat sumur bor untuk warga desa dalam rangkaian kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 118.
Menurut Kades Sungai Tawar Junaidi, mengatakan pada kondisi kemarau panjang saat ini menyebabkan beberapa sungai dan sumur warga menjadi kering, paling mirisnya tak layak konsumsi apalagi daerah kami ini termasuk dalam daerah gambut. Menyebabkan warga desa sungai tawar merasakan kondisi sulit ini dan sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan tiap hari. Syukurnya, PTPN VI Unit Usaha Lagan dan TNI dari Kodim membantu. Mereka membuat sumur bor dengan kedalaman 120 meter. Alhamdulillah, air bersihnya sudah mengalir dan sudah dimanfaatkan oleh warga desa,”kata Kades. Rabu (04/10/2023)
Junaidi juga mengungkapkan, air bersih dari sumur bor ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan warga sehari-hari namun juga kami manfaatkan untuk kebutuhan air di masjid. Selain sumur bor PTPN VI juga memberikan bantuan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang bisa di manfaatkan oleh warga desa kami.
“Kedepan kami akan melibatkan perangkat desa seperti Lembaga Masyarakat Desa (LMD) untuk penggunaan dan pengaturan distribusi air bersih ini ke rumah-rumah warga. Pengaturan distribusi ke masjid juga penting, untuk wudhu jamaah,” ungkap Junaidi.
Sementara, Manager PTPN VI Unit Usaha Lagan Nazarsyah Hutagalung, pembangunan sumur bor serta Pembangunan MCK juga telah selesai di bangun, dan fasilitas juga sudah dimanfaatkan oleh warga desa, bantuan ini berasal dari dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PTPN VI.
“Kami dari Pihak PTPN VI Usaha bangunan sumur bor dan MCK kami peruntukan untuk desa, yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan warga,” pungkas Nazaryah.