Ribut-ribut di Merangin, Petinggi DPRD Bakal Diseret ke Peradilan Adat

Inilahjambi, MERANGIN – Keributan sejumlah anggota DPRD Merangin, karena persoalan internal, sejak pekan lalu, sudah sampai terdengar oleh masyarakat.

Tokoh adat Merangin bahkan diminta untuk menyelesaikan keributan itu.

Mantan pejabat Lembaga Adat Batang Masumai, Merangin, Dahlan mengaku dirinya juga mendengar kisruh tersebut. Dia menilai, apa yang dilakukan wakil rakyat di DPRD Merangin itu sangat tidak mendidik, khususnya bagi masyarakat Merangin.

Dahlan meminta Lembanga Adat Merangin secepatnya bertindak, menyelesaikan masalah seperti itu. Menurut dia, soal itu harus segera dituntaskan.

“Siapa yang memancing amarah kawan di DPRD itu? Tapi dalam pepatah adat mengatakan, kalau dak beberang geruk -geruk, idak kasangkak jepit-jepit,” ungkap Dahlan dalam pepatah adatnya.

Ditambahkannya, “Semek batuka kalam basalisih, ka tengah lah mecah buih. Katepi lah guntuh tebing”. Lah taampa ke langit tinggi dan tasigah ke bumi ampa, maka sangsi yang hukuman, kambing sikok, beras 20 gantang,” jelasnya.

Diketahui, peseteruan antara Wakil Ketua DPRD Merangin Isnedi dan wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Merangin, Nilyan Yahya semakin memuncak.

Masalah muncul ketika ada jadwal reses anggota DPRD beberapa waktu lalu. Sejumlah anggota DPRD melaporkan Wakil Ketua DPRD Isnedi ke Bdan Kehormatan DPRD.

Masalah kemudian berlarut-larut, tida saja soal tata-tertib anggota DPRD, tapi juga sampai ke soal pengadaan mobil dinas untuk Wakil Ketua DPRD, tunjangan domisili dan soal lainnya.

 
(Kil)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

SOROTAN