Nah Inilah…3 Alasan Orang Zaman Dahulu Nggak Pernah Senyum Saat Difoto

inilahjambi – Pernah memperhatikan gimana ekspresi orang-orang zaman dahulu tepatnya zaman kerajaan ketika difoto? Kenapa ya orang zaman dahulu nggak pernah senyum saat difoto?

Saking datar ekspresi mereka, nggak sedikit dari kita yang merasa takut melihat foto-foto itu. Padahal kalo senyum, kita bakal merasakan feedback yang enak pada tubuh kita sendiri. Dan karena tersneyum itu menular, maka orang-orang sekitar bakal melakukan hal yang sama. Dan hidup kalian pun bakal berubah karena sebuah senyuman.

Tapi jadi penasaran juga nih. Sebenarnya, kenapa orang zaman dulu nggak senyum saat difoto? Ini alasannya.

Aturan kecantikan

Pada era Victoria yaitu tahun 1837 hingga 1901, aturan etiket dan kecantikan berbeda dengan hari ini.

Pada masa itu, mulut mungil yang terkatup rapat adalah hal yang dianggap pantas. Senyuman hanya ditemui pada anak-anak, orang miskin yang nggak berpendidikan, dan para pemabuk.

Efek kamera kuno

Hilangnya senyum dari muka orang zaman dahulu juga diakibatkan oleh efek lamanya waktu yang diperlukan oleh kamera kuno untuk menangkap imaji.Pada 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype.

Dua tahun kemudian, ia memperkenalkan format fotografi baru, yang memungkinkan pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik. Tetap saja melelahkan untuk menahan pose tawa selama itu.

Kesehatan gigi

Hal lain yang menjadi alasan nggak terlihatnya gigi dalam foto pada era Victoria adalah masalah kesehatan.

Pada masa itu, gigi yang rusak hanya bisa dicabut. nggak ada gigi patah yang bisa diperbaiki. Jadi mulut yang tertutup bisa jadi dinilai lebih menarik dibandingkan memperlihatkan gigi yang rusak.

Bagaimana perkembangannya di zaman modern?

Pada Februari 1900, Kodak mengeluarkan kamera Brownie yang akhirnya mengubah dunia fotografi untuk selamanya. Harganya hanya satu dollar dan amat mudah digunakan bahkan anak-anak terkecil pun bisa mengambil gambar sempurna, demikian iklan yang tertulis pada masa itu.

Brownie yang pada masa itu harganya setara dengan sekitar 30 dollar masa kini pun digunakan untuk menangkap senyum, terutama saat keluarga atau teman berkumpul.(ij-onno)

sumber : HAI online

 

 

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]
SOROTAN