Pemprov Jambi Mau Bangun Jalan Khusus, Padahal Batubara Cuma Sumbang Rp38,6 Miliar Setahun
Pemprov Jambi Mau Bangun Jalan Khusus, Padahal Batubara Cuma Sumbang Rp38,6 Miliar Setahun
Inilah Jambi – Kontribusi hasil tambang batubara untuk Pemerintah Provinsi Jambi hanya Rp38,6 milyar setahun.
Menurut data dari ESDM, kata, mantan anggota DPRD Provinsi Jambi Eppi Suryadi, per tahun 2019 ada 10 jutaan metrik ton batubara Jambi yang berhasil ditambang. Namun setoran yg didapat Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2019 hanya Rp38,6 Milyar.
“Hanya segitu?? Ya…Lalu coba kalkulasikan biaya yg harus dikeluarkan pemprov Jambi karena kerusakan jalan milik pemprov. Sebanding kah??” Ujarnya lagi.
Persoalannya, lanjut dia, bukan hanya keuntungan materi yang minim, tapi juga kerugian immateri seperti masalah kemacetan yang menghambat jalur transportasi umum.
Baca juga:
- Jalan Khusus Batubara Sudah Tak Masuk Akal Lagi, Mahasiswa Jangan Mau di-PHP Gubernur Jambi
- Aliansi Mahasiswa Jambi Lakukan Orasi di Gedung DPRD Provinsi Terkait Armada Batu Bara
“Belum lagi puluhan nyawa setahun yang jadi korban angkutan batubara. Lalu kalkulasikan lagi dengan efek ekonomi pertambangan batubara bagi masyarakat Jambi. Bagi pemilik mobil angkutan batubara. Bagi para sopir. Pemilik warung makan dll.
“Kalau hasilnya lebih kecil dari kerusakannya ya pilihannyakan mudah. Hentikan. Cut the loss. Hukum tertinggi tu kepentingan rakyat,” tegas Eppi.
Razia reguler oleh aparat Dishub dan Polda Jambi juga dinilai tidak dapat mengurangi persoalan tersebut. Razia kencang kendor. Kencang ketika ada persoalan, kendor ketika pengawasan publik berkurang.
Wacana jalan khusus angkutan batubara di Provinsi Jambi dinilai sudah tidak masuk akal lagi. Pasalnya biaya pembuatan jalan khusus tersebut lebih mahal dari stok batubara di Jambi yang kian menipis. Biaya pembuatan jalan itu ditaksir mencapai triliunan rupiah. Lantas duit dari mana untuk membangun jalan itu?
Gubernur Jambi Al Haris diminta memberikan solusi yang permanen, bukan malah memberikan janji dan harapan palsu dengan wacana jalan khusus batubara, kepada mahasiswa yang berunjuk rasa, termasuk masyarakat yang terus saja menjadi korban tambang batubara ini, baik oleh angkutannya, maupun kerusakan lingkungan.