Perambah Hutan Asal Bengkulu Ancam Warga Nalo Tantan Merangin
Inilahjambi, MERANGIN – Seperti perambahan hutan kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Nalo Tantan Merangin mulai bertindak semena-mena dan dengan beraninya mengancam warga jika mereka nekat melapor ke aparat.
Yang anehnya, perambah hutan tersebut bukanlah warga setempat. Tetapi, warga Provinsi Bengkulu. Hal ini terbukti ketika tim dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Merangin meninjau langsung ke lokasi perambahan.
‘’Kemarin (Selasa, 5 Januari 2016) kami baru ke lokasi. Memang benar ada perambahan. Luasnya diperkirakan sudah sekitar 50 hektar lah,” ungkap Eko Bambang,Kasi Perlindungan Hutan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Merangin, Kamis (7/1).
Tapi sayangnya Eko mengakui tak bertemu langsung dengan para perambah. Pertimbangannya adalah menghindari kejadian tak diinginkan. Terlebih jumlah petugas yang turun ke lokasi tidak begitu banyak.
Oknum yang melakukan perambahan tersebut, sebagian besar berasal dari Provinsi Bengkulu. Menurut informasi dari warga sekitar, perambahan itu sudah terjadi antara lima sampai tujuh bulan terakhir ini.
Lokasi perambahan, ujar Eko, berada di wilayah Desa Baru Nalo. Memang cukup jauh dari pemukiman warga desa. Yakni sekitar 10 hingga 15 kilometer. Namun bisa diakses dengan sepeda motor lapangan.
Parahnya lagi, para perambah sudah berani mengancam warga setempat. Mereka mengancam akan lakukan tindak kekerasan jika warga sekitar berani melapor kepada aparat, terkait perambahan tersebut.
Seperti diketahui status hutan itu adalah Hutan Produksi yang sudah diberikan konsesinya kepada PT Jebus Jaya. Dan, karenanya warga setempat meminta HPH perusahaan tersebut di tinjau ulang.
”Di tinjau ulang atau warga setempat juga di meminta hak konsesi. Atau hak kelola kawasan hutannya diminta diberikan kepada masyarakat lokal dalam bentuk hutan desa. Itu pernyataan warga kepada kami saat ke lokasi hutan yang menjadi permasalahan antara warga dan perusahaan,”beber Eko
‘’Soal ini sudah kami laporkan ke Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi,”pungkasnya.(Kil)