Pipa Gas PT Energasindo Heksa Karya Bocor Karena Disabotase?

Pipa Gas PT Energasindo Heksa Karya Bocor Karena Disabotase?

Inilahjambi – Bocornya pipa Gas milik PT Energasindo Heksa Karya (EHK) di Jalan Lingkar Selatan pada Selasa 28 Februari 2017 malam, berdampak pada matinya saluran gas ke rumah tangga warga Kota Jambi.

Bahkan gas masih mati hingga hari ini, Kamis 2 Maret 2017. Lantas apa hubungan pipa gas milik PT EHK dengan suplai gas ke masyarakat. Diketahui, PT EHK merupakan perusaahan yang menyediakan jaringan pipa gas alam industri untuk PT PLN Area Jambi di Payoselincah dari Conocophilips.
Sementara proyek city gas Kota Jambi menggunakan sumber gas alam dari Talisman Merang di Sumatera Selatan dengan operator PT Pertagas Niaga.

Menurut Staf HSE PT EHK Anggi Pratama, pipa penyalur proyek city gas ke rumah tangga di Kota Jambi menumpang (satu pipa) dengan pipa milik PT EHK. Sehingga ketika terjadi insiden kebocoran, maka kran (valve) induk ditutup, sehingga otomatis saluran gas ke rumah tangga juga mati.

“Saat insiden terjadi. Kran (valve) induk di kantor kami tutup, jadi otomatis gas tidak jalan, termasuk gas rumah tangga. Sebab suplai gas dari Talisman Merang untuk proyek city gas Kota Jambi menggunakan pipa PT EHK,” kata Anggi, Kamis 2 Februari 2017 di lokasi kebocoran pipa, di Jalan Lingkar Selatan.

Diakui Anggi, pihaknya sampai saat ini masih berusaha menanggulangi kebocoran pipa. Namun dia belum dapat memastikan kapan proses tersebut selesai. Sehingga dia juga belum bisa memastikan kapan gas kota bisa lancar kembali.

“Kami sudah berupaya menangani kebocoran sejak kemarin. Kami sudah pasang klem. Ini upaya temporer, namun masih belum selesai, masih sedang diupayakan lagi. Soal waktu, kami belum bisa menjawab,” ujar Anggi.

Menurut dia, upaya temporer penanganan kebocoran ini akan disusul dengan upaya penanganan permanen, sebab kapasitas tekanan gas di dalam pipa sangat tinggi, dan perlu penanganan permanen.

“Tekanan gas di dalam pipa mencapai 700 Psi. Klem sederhana tidak dapat dipasang terlalu lama, Kami akan menangani perbaikan permanen, namun untuk sementara upaya temporer ini sudah cukup,” ujar dia.

Dijelaskan Anggi, sejak insiden terjadi, pihaknya telah melakukan kondisi tanggap darurat level 2 dan menerjunkan Tim Komite Tanggap Darurat (TKTD) dari internal perusahaan, termasuk eksternal.

“Kami belum bisa menganalisa kebocoran pipa disebabkan oleh apa. Namun seluruh valve atau kran milik PT. Energasindo ditutup untuk antisipasi kebocoran yang lebih parah,” ujar Anggi.

Baca juga:

Anggi menjelaskan pihaknya belum melakukan investigasi atas kasus tersebut. Namun berdasarkan keterangan warga dan temuan di lapangan, diduga kebocoran pipa memang dibor oleh para pencuri yang ingin mencuri minyak.

“Temuan peralatan di lokasi menguatkan indikasi pencurian tersebut. Kemudian tim kami menemukan lubang sebesar tutup botol minuman mineral di pipa. Tapi ini masih dugaan,” katanya.

Anggi tidak menampik adanya dugaan sabotase atas pipa gas tersebut. Meski dia mengaku tidak tahu motif dan targetnya apa.

Sebelumnya anggota DPRD Kota Jambi Junedi Singarimbun mempertanyakan proses pengamanan dan pemeliharaan pipa oleh perusahaan, mengingat pipa merupakan instalasi vital?

Lihat juga:

(Nurul Fahmy)

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:[email protected]

Tinggalkan Balasan

SOROTAN