Sejumlah Fakta Aneh di Komplek Pekuburan Orang Kayo Hitam
Inilahjambi, KOTA JAMBI – Orang Kayo Hitam adalah anak dari Datuk Paduko Berhalo. Dalam kisah raja-raja Jambi, Orang Kayo Hitamlah yang disebut sebagai pendiri kerajaan/kesultanan Jambi pada abad ke 14-15 Masehi.
Kisah keberadaan Orang Kayo Hitam penuh mitos. Salah satunya soal kesaktiannya, serta kisah penaklukan Raja Jambi ini ke Tanah Jawa atau Mataram. Namun, di komplek pemakaman raja ini, sejumlah fakta aneh dapat kita jumpai.
Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mencatat, di makam Orang Kayo Hitam yang berada di Desa Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini terdapat beberapa tinggalan cagar budaya yang berasal dari dua masa yang berbeda (multi component sites).
Pertama adalah Makam Orang Kayo Hitam dan makam Puteri Mayang Mangurai yang merupakan tokoh penting pada masa Kesultanan Jambi yang merepresentasikan masa Islam. Kedua masa Hindu Budha yang dibuktikan dengan adanya tinggalan struktur bata kuno yang diduga sebagai Candi Budha, dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya temuan pendukung yang antara lain berupa tangan arca dan arca kepala berwujud singa.
Di kompleks pekuburan ini terdapat empat buah makam, yakni makam Orang Kayo Hitam, istrinya (Puteri Mayang Mangurai) dan makam kucing peliharaan Orang Kayo Hitam. Dan satu lagi adalah makam warga sekitar.
Berita terkait:
- HUT Kota Jambi: Ini Kisah Orang Kayo Hitam Temukan Tanah Pilih 615 Tahun Lalu
- Tahukah, Berapa Usia Kota Jambi Bulan Mei 2016 ini? 615 Tahun, What? Ini Kisahnya….
Menurut BPCB dalam artikel yang diposting di laman BPCB Jambi, disebutkan, makam baru ini adalah makam orang lain yang dikuburkan pada saat desa-desa di daerah tersebut mengalami banjir. Agak aneh memang, meski berada tepat di tepi Sungai Batanghari yang airnya selalu meluap hingga merendam Desa Simpang dan kawasan lain disana, namun komplek makam ini selalu luput dari banjir.
Makam Orang Kayo Hitam berbentuk persegi panjang berukuran 5,2 meter x 1,5 meter. Sedangkan makam Puteri Mayang Mangurai berukuran 3,7 meter x 1,4 meter.
Ukuran dua makam itu terbilang besar untuk makam manusia kini yang umumnya hanya memiliki panjang 1,5 sampai 2 meter saja.
Yang mengejutkan, makam kucing peliharaan Datuk Orang Kayo Hitam juga panjang dan besar, berukuran 3,2 meter x 1,2 meter.
Pada hari-hari tertentu, kita dapat menjumpai para peziarah datang ke pemakaman itu. Selain berdoa, ternyata banyak peziarah yang juga meminta-minta sesuatu di makam itu, termasuk memanjatkan niat dan bernazar untuk hal-hal tertentu.
(Olivia Admira)