Sekda Provinsi Jambi: Petani Jambi Butuh Hilirisasi dan Keberpihakan Harga

Inilahjambi – Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Jambi Periode 2018-2023 yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Jambi menjadi harapan mendorong pembangunan sektor pertanian dalam memenuhi ketersediaan pangan atau swasembada pangan di Provinsi Jambi, Jumat 12 Januari 2018 malam.

Acara pelantikan DP HKTI Provinsi Jambi Periode 2018-2023 juga dihadiri Danrem 042/Gapu Kol. Inf. Refrizal, Kepala OPD Pemerintah Provinsi Jambi serta tamu dan undangan lainnya.

“Mendorong peningkatan produksi untuk memenuhi ketersediaan pangan dari produksi lokal seperti ketersediaan beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, ikan, sayur-mayur sehingga Jambi tidak lagi bergantung pada pasokan daerah lain,” sampai Sekda.

Menyikapi situasi aktual pembangunan pertanian terutama dalam melakukan advokasi petani membuka akses pasar serta permodalan dan optimalisasi pemberdayaan lahan terlantar.

“Kami selalu memantau ketersediaan dan harga pangan pasar tradisional, inflasi terjadi pada kenaikan harga cabe merah dan cabe rawit dari Brebes dan Tegal saat hadapi natal dan tahun baru terkendala di Pelabuhan Bakauheni,” jelas Sekda.

HKTI sebagai organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan berdasarkan kesamaan aktivitas profesi dan fungsi dalam bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan sehingga memiliki karakter profesional dan persaudaraan.

“Kita upayakan para petani Merangin dan Kerinci serta optimalisasi pasca panen seperti lantai jemur gabah yang masih susah di Tanjung Jabung Barat dan Timur akibatnya banyak petani merugi bahkan hanya dijual untuk pakan ternak,” ungkap Sekda.

Sekda berharap pada kepengurusan HKTI Jambi yang baru mampu mengangkat derajat dan kesejahteraan petani dengan Ketua H. Usman Ermulan, Wakil Ketua I Drs. H. Muhammad Madel,MH, Wakil Ketua II Ir. H. Amrin Aziz, M.Si, Sekretaris Diawan Dani,SP,

“Pakar pertanian dan perkebunan dambaan petani dapat membantu hulu sampai hilir, punya hilirisasi dari produk perkebunan dan pertanian lebih dari 400 ribu kebun sawit, CPO masih kirim ke Medan, Tangerang, Palembang setelah jadi kemasan minyak makan kembali ke Jambi,” kata Sekda.

Sekda menegaskan Provinsi Jambi sangat membutuhkan hilirisasi di bidang perkebunan maupun pertanian terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani maupun masyarakat luas.

“Banyak uang atau pendapatan yang keluar, karet Jambi produksi sebagai bahan baku tidak ada hasil hilirisasi cuma kirim barang mentah sedangkan karet sebagian besar penopang hidup sebagaian masyarakat Jambi dimana jika harga karet melonjak tinggi berimbas pada meningkatnya pembelian kendaraan serta barang lain yang ada di kota,” jelas Sekda.

Sinergisitas HKTI dengan Pemprov Jambi juga Kabupaten/Kota sangat penting guna meningkatkan serta membantu petani maupun pasca panen dengan kestabilan harga yang berpihak untuk petani.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI, Jend (Purn) Dr. Moeldoko hadir bersama Sekjen HKTI Mayjen (purn) Bambang Budi Waluyo menghadiri langsung pelantikan HKTI Jambi periode 2018-2023.

“HKTI hadir sebagai solusi bukan bagian dari masalah jadi harus bekerja keras. Ini organisasi panggilan moral dan tanggung jawab bukan karena sesuatu dengan semangat membangun bangsa,” ujar Jend. (Purn) Moeldoko.

Lebih tegas Jend (Purn) Moeldoko menyampaikan keberpihakan HKTI untuk petani agar lebih sejahtera dengan hasil panen berlimpah serta tidak terganggu dengan kebijakan impor,”Jangan sampai impor (beras) datang awal Februari 2018 saat petani panen raya, harga tinggi langsung amblas, petani akan marah,” tegas Jend. (Purn) Moeldoko.

Ketua DPN HKTI Jend. (Purn) Moeldoko menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi petani seperti ketersediaan pupuk, benih, budidaya, pasca panen bahkan permodalan menjadi bagian tugas dan tanggung jawab HKTI secara bersama memberikan solusi dan bantuan agar petani dapat menghasilkan panen yang berlimpah serta terjamin dengan harga yang menguntungkan petani.

“Lima persoalan petani dimana tanah petani semakin sempit dan semakin rusak dengan perkembangan industrialisasi dan perumahan secara rasio lahan semakin sempit, penggunaan pupuk anorganik dan pestisida membuat tanah semakin rusak, permodalan untuk petani yang belum baik sehingga setelah panen petani terkendala serta terjebak dengan pinjaman yang memberatkan, teknologi belum maksimal sebagian besar petani masih tradisional, manajerial menuju efisiensi tinggi sebelum maupun pasca panen,” jelas Jend. (Purn) Moeldoko.

Ketua HKTI Jambi, H. Usman Ermulan menyampaikan peningkatan kesejahteraan petani melalui hilirasi pertanian dan perkebunan sangat dibutuhkan guna membantu meningkatkan harga karet ditingkat petani serta membantu sumber dana petani, “Kita berusaha agar para petani punya perencanaan kedepan punya modal dibiayai pihak perbankan,” kata H. Usman Ermulan.

Pengusahaan di bidang permodalan serta perencanaan bagi petani termasuk dalam memberikan akses menuju sentra pertanian menjadi harapan besar dapat terlaksana secara baik.

“Mohon bantuan gubernur bangun jalan menuju lokasi pertanian dan tujuan kita meningkatkan serta memperjuangkan taraf hidup petani,” ujar H. Usman Ermulan.

 

 

(Humas Prov Jambi )

Terima kasih telah membaca Inilahjambi.com. Cantumkan link berita ini bila Anda mengutip seluruh atau sebagian isi berita. Laporkan keluhan dan apresisasi Anda terkait konten kami ke email:inilahjambi@gmail.com
SOROTAN