Soal Konsultan Asing, Jokowi Harus Minta Maaf Kepada Prabowo
Teks Sumber: RMOL.CO
Inilahjambi – Calon Presiden petahana, Joko Widodo dituntut untuk segera meminta maaf kepada kompetitornya Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Baca lagi : Ketua DPRD Faisal Riza:, PT Mandala Energy di Tanjab Barat Sebaiknya Tutup Saja…
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi mengatakan Jokowi telah menuduh Prabowo menggunakan konsultan asing untuk kampanye pemenangan Pilpres, namun Jokowi yang justru diduga kuat telah menyewa konsultan asing.
“Yang harus dilakukan Jokowi bukan klarifikasi, tetapi meminta maaf karena telah memfitnah Prabowo dengan tuduhan menggunakan konsultan asing,” ujar Bin Firman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu 6 Februari 2019.
Nama Jokowi tercatum sebagai salah satu klien seorang ahli strategi politik ternama asal Amerika Serikat, Stanley B. Greenberg, PhD. Mengutip political-strategist.com, dijelaskan bahwa Greenberg merupakan pengumpul pendapat, ahli strategi politik, peneliti dan penulis kawakan.
Dia dikenal di seluruh dunia untuk panduan ilmiah dan berbasis penelitian yang telah membantu ratusan politisi, partai politik, perusahaan dan organisasi akar rumput untuk mewujudkan tujuan mereka. Penelitian Greenberg yang mendalam dan ekstensif kerap kali mengungkapkan kebenaran yang andal yang berhasil membantu politisi maupun korporat.
Terkait itu, Bin Firman menegaskan, sebenarnya tidak ada masalah jika Jokowi maupun Prabowo menggunakan konsultan asing. Karena hal tersebut merupakan hak politik mereka untuk merebut kemenangan, asalkan tak melanggar undang-undang.
Baca lagi : BPK Akan Audit PDAM Kota Jambi Terkait Kenaikan Tarif 100 Persen
“Hal tersebut sah-sah saja. Yang jadi masalah adalah ketika menuduh orang lain melakukan sesuatu akan tetapi justru dia sendiri yang melakukan. Ini fitnah namanya,” pungkas pengamat politik ini.